K, Ratnawati and T, Totti and J.T, Boky (2004) PEMANTAUAN MASA REPRODUKSI SAPI TERNAK MENGGUNAKAN TEKNIK RIA PROGESTERON. Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia, 5 (1). pp. 53-63. ISSN 1411-3481
2160
Download (23kB)
Abstract
PEMANTAUAN MASA REPRODUKSI SAPI TERNAK MENGGUNAKAN TEKNIK RIA PROGESTERON. Teknik inseminasi buatan (IB) sangat luas penggunaannya, terutama bagi negara berkembang yaitu untuk memperoleh keturunan yang secara genetik berkualitas dan untuk memperbaiki efisiensi reproduksi. Di Indonesia teknik ini telah lama dikembangkan, tetapi hingga saat ini keberhasilan teknik IB masih sangat rendah. Mengingat terbatasnya teknik penentuan status reproduksi menggunakan pengamatan perubahan vulva secara visual dan pemeriksaan kebuntingan melalui palpasi rectal, maka pemantauan kadar progesteron dalam susu dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk membantu memperbaiki efisiensi reproduksi, yang pada akhirnya secara ekonomis akan sangat menguntungkan. Untuk menganalisis kadar progesteron, cuplikan susu dikumpulkan dalam vial yang berisi butiran sodium azida. Cuplikan susu dikumpulkan dua kali dalam seminggu setama lebih kurang 6 minggu, kemudian disimpan pada 4°C dalam lemari pendingin sampai analisis dilakukan. Kadar progesteron dalam cuplikan susu ditentukan dengan metode radioimmunoassay (RIA) fase padat, dengan 125progesteron sebagai perunut. Standar progesteron dibuat menggunakan susu tanpa lemak dengan batas konsentrasi 0 sampai 40 nmol/. Hasil penentuan progesteron dalam cuplikan susu yang dikumpulkan dari 5 ekor sapi menunjukkan bahwa dua ekor sapi memberikan kadar progesteron rendah, yang berarti bahwa sapi-sapi tersebut dalam keadaan anoestrus. Tiga ekor sapi lainnya memberikan interpretasi grafik progesteron post calving cyclicity, dan setelah dilakukan inseminasi, dua ekor sapi berhasil memperoleh kehamilan. Hasil penentuan kadar progesteron secara teliti dapat digunakan untuk menentukan masa oestrus, dan dapat digunakan pula untuk mendiagnosis ketidak hamilan misalnya untuk memantau post partum ovarian, kematian embryo dini, serta permasalahan ovarium.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Peternakan Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi |
Divisions: | BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 23 Jun 2018 01:56 |
Last Modified: | 31 May 2022 03:47 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/2984 |