METODE ALTERNATIF SINTESIS ETILEN-L,L-DISISTEIN (EC) SEBAGAI LIGAN PEMBENTUK RADIOFARMAKA PENYIDIK FUNGSI TUBULUS GINJAL

O, Nany Kartini and ., Missyeti (2004) METODE ALTERNATIF SINTESIS ETILEN-L,L-DISISTEIN (EC) SEBAGAI LIGAN PEMBENTUK RADIOFARMAKA PENYIDIK FUNGSI TUBULUS GINJAL. Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia, 5 (1). pp. 37-51. ISSN 1411-3481

[thumbnail of 2157] Text
2157

Download (23kB)

Abstract

METODE ALTERNATIF SINTESIS ETILEN-L,L-DISISTEIN (EC) SEBAGAI LIGAN PEMBENTUK RADIOFARMAKA PENYIDIK FUNGSI TUBULUS GINJAL. Pencitraan ginjal dengan radioisotop merupakan cara yang ideal dan noninvasive untuk mengevaluasi fungsi ginjal. Dengan pemilihan radiofarmaka yang cocok, dapat diperoleh informasi yang cepat dari beberapa parameter sebagai indikasi dari fungsi ginjal, seperti antara lain kecepatan filtrasi glomerulus, aliran plasma di ginjal, dan aliran plasma di tubulus ginjal. Pada saat ini fasilitas kedokteran nuklir di rumah sakit melakukan studi fungsi tubulus ginjal menggunakan radiofarmaka(131I-hipuran. Radiofarmaka bertanda teknesium-99m (99mTc) yang dapat mengganti peranan hipuran di antaranya adalah 99mTc-etilen-L,L-disistein (L,L-EC). Radiofarmaka tersebut diperoleh dari pembentukan kompleks antara ligan L,L-EC dengan radionuklida 99mTc. Ligan EC dapat dibuat melalui berbagai jalur reaksi dari berbagai macam bahan awal. Dalam penelitian ini sintesis L,L-EC dimulai dari senyawa L-sistem hidroktorida melalui dua tahap reaksi. Tahap pertama yaitu metilasi menggunakan formaldehida sebagai sumber gugus metil, dan dengan bantuan piridin menghasilkan asam L-tiazolidin 4-karboksilat. Endapan yang diperoleh dimurnikan dengan jalan rekristalisasi dalam air panas, menghasilkan kristal berupa jarum, berwarna putih bening dengan titik leleh 197-198 °C, Tahap ke dua adalah konyugasi dua molekul asam tersebut dengan bantuan reduktor kuat sodamida pada kondisi reaksi -40 °C, menghasilkan senyawa etilen-L,L-disistein (EC) yang dimurnikan dengan cara rekristalisasi berulang pada suasana basa (pH 11-12) dan asam (pH 2). Hasil yang diperoleh berupa serbuk putih amorf mempunyai titik leleh 234-235 °C. Ke dua senyawa basil sintesis tersebut bila dibandingkan dengan zat standar memberikan spektrum IR dan noda yang identik pada kromatografi lapis tipis dan kertas. Senyawa etilen-L,L-disistein (L,L-EC) hasil sintesis ini diharapkan dapat digunakan untuk, pembuatan radiofarmaka penyidik fungsi tubulus ginjal 99mTc-L,L-EC.

Item Type: Article
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi
Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Produksi Isotop dan Sumber Radiasi > Teknik Produksi Radioisotop
Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Produksi Isotop dan Sumber Radiasi > Teknik Produksi Radiofarmaka
Divisions: BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
IPTEK > BATAN > Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 23 Jun 2018 01:49
Last Modified: 31 May 2022 03:47
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/2982

Actions (login required)

View Item
View Item