Wawan, Sujarwo and Arinasa, Ida Bagus Ketut and Peneng, I Nyoman (2010) Potensi bambu tali (Gigantochloa apus J.A. & J.H. Schult. Kurz) sebagai obat di Bali. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 21 (2). pp. 129-137. ISSN 25274414
Jurnal_Wawan_Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi_212129137.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (264kB) | Preview
Abstract
Publikasi yang mengungkap tentang penggunaan bambu dalam dunia pengobatan masih sedikit sekali bila dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Penelitian ini bertujuan mengangkat kearifan lokal yang ada di Bali tentang penggunaan bambu tali sebagai obat, mengetahui komponen kimia dasar penyusun bambu tali dan mengetahui kandungan senyawa kimia aktif yang berpotensi sebagai obat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, eksplorasi materi genetik, dan laboratorium (uji proksimat dan GCMS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat belas responden (51,85%) menyatakan bahwa bambu tali berpotensi sebagai obat, berdasarkan lontar usada (kitab pengobatan tradisional Bali) dan sudah mempraktekannya secara langsung terhadap pasien. Akar bambu tali dapat mengobati manis, kencing batu, maag, liver (sakit kuning), hipertensi, ginjal, kanker payudara, limpa, kanker darah, dan batuk. Sedangkan batang (buluh) bambu tali dapat digunakan untuk meremajakan kulit bekas luka, memperlancar persalinan, mengobati luka, dan mengobati panas dalam. Pengujian proksimat menunjukkan bahwa bambu tali mengandung protein 2,02% (akar)-4,72% (batang), lemak 6,71% (batang)-7,78% (akar), abu 4,05% (batang)-11,21% (akar), air 8,51% (akar)-8,51% (batang), karbohidrat 70,49% (akar)-76 (batang), pati 12,18% (batang)-13,07% (akar), serat 59,21% (batang)-62,67% (akar) dan antioksidan 29,91 ppm (batang)-42,88 ppm (akar). Pengujian gas chromatography mass spectrometry (GCMS) menggunakan pelarut nonpolar (hexane) menunjukkan bahwa bambu tali mengandung asam lemak, baik asam lemak jenuh (palmitic acid, myristic acid, stearic acid, dan lain-lain) maupun asam lemak tidak jenuh (oleic acid dan lain-lain) serta senyawa lainnya (kurkumin, limonen, dan lain-lain). Ditemukan pula senyawa aromatik seperti toluene, naphthalene, dan 1,3,5-trimethyl benzene.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Validated by Sri Wulan |
Uncontrolled Keywords: | Bambu tali (Gigantochloa apus J.A & J.H. Schult. Kurz), kearifan lokal, obat, Gigantochloa apus, Bamboos, Wisdom, Drugs, Medicinal plants |
Subjects: | Health Resources Medicine & Biology > Botany |
Divisions: | OR_Hayati_dan_Lingkungan > Biosistematika_dan_Evolusi |
Depositing User: | - Patmiati - |
Date Deposited: | 14 Nov 2023 03:34 |
Last Modified: | 14 Nov 2023 03:34 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/29226 |