Studi budaya Batak: studi kasus budaya Batak melalui wisata di Tugu Siraja Nabarat, Tugu Manurung, Tugu Siagian, Tugu Sonakmalela, Makam Dr. IL. Nomensen dan Sisimangaradja XII

Yerniman, Gulo and Merry Moy, Mita (2022) Studi budaya Batak: studi kasus budaya Batak melalui wisata di Tugu Siraja Nabarat, Tugu Manurung, Tugu Siagian, Tugu Sonakmalela, Makam Dr. IL. Nomensen dan Sisimangaradja XII. Jurnal Hukum, Politik dan Ilmu Sosial, 1 (3): 10. pp. 111-125. ISSN 2963-8704

[thumbnail of 2963-8704_1_3_2022-10.pdf]
Preview
Text
2963-8704_1_3_2022-10.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan bagaimana hubungan pendirian tugu dengan sistem kepercayaan tradisional orang Batak Toba yang masih percaya akan eksistenssi roh nenek moyang mereka. Aktualisasi kepercayaan itu terwujud dalam pembangunan tugu leluhur yang dianggap merupakan perwujudan penghormatan dari keturunan marga yang mendirikannya.Untuk mengungkapkan data tersebut, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kulaitatif. Data di lapangan diperoleh melalui teknik observasi partisipasi, wawancara, dan studi literatur.Tujuan penelitian ini ingin mengungkapkan latar belakang pendirian tugu pada kelompok-kelompok marga di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir yang merepresentasikan fungsi dan makna pendirian tugu marga-marga yang ada di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir selain itu menguraikan pengorganisasian dan pelaksanaan kasus pendirian tugu Siraja Nababat, Manurung, Nommensen, Siagian, Sonakmalela dan Sisimangaraja XII di dan menganalisa konsepsi pendirian tugu pada masyarakat Batak Toba.Dan penelitian ini diperoleh hasil bahwa kelompok etnik Batak Toba mendirikan tugu pada awalnya berdasarkan kosepsi kepercayaan tradisonal yang mempercayai adanya eksistensi roh leluhur mereka dalam kehidupan masyarakat. Pemujaan roh nenek moyang itu termanifestasikan dalam pembangunan tugu. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kepariwisataan di Kota Balige dan Porsea – Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini meliputi: (1) Sebagai bahan pembelajaran lebih dalam mengenai alasan Budaya Batak membangun Tugu, serta (2) Untuk mengekplor dan mempromosikan kekayaan budaya, tradisi, sejarah di suku Batak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Seluruh pengunjung yang datang sangat antusias dengan sejarah pembangunan setiap tugu yang ada, (2) peran wisatawan baik lokal dan mancanegara membawa dampak dampak yang positif bagi masyarakat yakni berkembangnya sistem pengetahuan masyarakat lokal, munculnya mata pencaharian baru, mengenal keragaman bahasa, kemajuan teknologi, pembentukan organisasi sosial, munculnya komersialisasi keramahtamahan, pergeseran nilai solidaritas di bidang pertanian. Wisata budaya merupakan kegiatan perjalanan wisata yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu (seseorang atau sekelompok orang) dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan tujuan untuk mempelajari daya tarik budaya atau memanfaatkan potensi budaya dari tempat yang dikunjungi.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Wisata, Budaya, Peran, Wisatawan, Tourist industry, Travelers, Batak (Indonesian people), Culture and society
Subjects: Social and Political Sciences
Social and Political Sciences > Social Concerns
Social and Political Sciences > Archaeology
Depositing User: - Rulina Rahmawati
Date Deposited: 23 Dec 2024 13:39
Last Modified: 23 Dec 2024 13:39
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/28725

Actions (login required)

View Item
View Item