Aragibinafika, Aragibinafika and Mohamad, Mimbar Topik (2023) Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) pada laki-laki dewasa usia 46 tahun: Laporan kasus. Journal of Educational Innovation and Public Health, 1 (1): 10. pp. 96-106. ISSN 2964-6324
2964-6324_1_1_2023-10.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (363kB) | Preview
Abstract
Nekrolisis epidermal toksik (NET) adalah peradangan sistemik akut yang melibatkan kulit, membran mukosa, epitel pernafasan dan pencernaan. Dalam banyak kasus, obat-obatan merupakan penyebab utama NET akan tetapi dapat juga disebabkan oleh infeksi dan faktor-faktor resiko lainnya. Membran mukosa (rongga mulut, konjungtiva dan anogenital) adalah bagian tubuh yang paling awal terlibat pada NET. Lebih dari 200 obat dari berbagai golongan berhubungan dengan terjadinya NET. Penggunaan obat-obatan yang memiliki resiko tinggi dan sering menyebabkan terjadinya NET seperti antigout (allopurinol), antiepilepsi (carbamazepine, fenitoin, fenobarbital, lamotrigin), antibiotik (kotrimoksazol dan sulfonamid lain, floroquinolone), anti inflamasi (sulfasalazine), anti-HIV (nevirapine), obat anti inflamasi golongan oxicam(meloxicam), dan analgesik (parasetamol). Pengobatan NET adalah pendekatan multidisiplin dan hingga kini belum ada panduan yang diakui secara internasional untuk terapinya.Tujuan dari studi kasus adalah membahas mengenai Nekrolisis epidermal toksikyang dipicu oleh obat penurun panas serta manajemen terapinya.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Obat, Nekrolisis, Skin--Inflammation, Toxic epidermal necrolysis, Therapeutic use, Drugs--Side effects |
Subjects: | Medicine & Biology > Pharmacology & Pharmacological Chemistry |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 17 May 2024 04:21 |
Last Modified: | 17 May 2024 04:21 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/28570 |