Pengaruh penerapan akuntansi lingkungan fisik dan akuntansi lingkungan moneter terhadap kinerja lingkungan pada RSUD Mohammad Natsir, RSUD Dr. Achmad Mochtar dan RSUD Pariaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Penerapan Akuntansi Lingkungan Fisik dan Akuntansi Lingkungan Moneter terhadap Kinerja Lingkungan pada RSUD Mohammad Natsir, RSUD Dr. Achmad Muchtar dan RSUD Pariaman. Penelitian ini dilakukan di 3 Rumah Sakit yaitu RSUD Mohammad Natsir, RSUD Dr. Achmad Muchtar dan RSUD Pariaman. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit yang pengelolaan limbahnya belum menggunakan Incenerator, melainkan masih menggunakan jasa pihak ketiga, sehingga membutuhkan penerapan akuntansi lingkungan yang baik. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yang dilakukan secara acak. Data penelitian ini meliputi data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada 100 orang responden di Kantor RSUD Mohammad Natsir, RSUD Dr. Achmad Muchtar dan RSUD Pariaman. Uji statistik yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis statistik dapat di simpulkan bahwa secara parsial akuntansi lingkungan fisik berpengaruh signifikan terhadap kinerja lingkungan, hal ini dibuktikan oleh distribusi nilai t dengan thitung adalah 7,017 > ttabel 1,984 dan nilai signifikan 0,00 < 0,05. Akutansi lingkungan moneter berpengaruh signifikan terhadap kinerja lingkungan, hal ini ditunjukan oleh distribusi nilai t dengan thitung adalah 2,863 > ttabel 1,984 dan nilai signifikan 0,05 < 0,05. Secara silmutan akuntansi lingkungan fisik dan akuntansi lingkungan moneter berpengaruh signifikan terhadap kinerja lingkungan, hal ini ditunjukkan oleh nilai uji F dengan Fhitung adalah 37,265 > Ftabel 2,70 dan nilai signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditargetkan sebesar 0,05. Hasil koefisien determinasi R Square R2 sebesar 0,434 atau sebesar 43,4%. Hal ini mengindikasikan bahwa kontribusi variabel akuntansi lingkungan fisik dan lingkungan moneter terhadap kinerja lingkungan adalah sebesar 43,4%. Sedangkan sisanya sebesar 56,6% dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain diluar model.