Aplikasi teknologi DNA untuk peningkatan ketahanan terhadap hama penggerek padi

Penelitian tahun 2005 ini merupakan kegiatan lanjutan dari perakitan padi transgenik cv. Rojolele tahan penggerek batang. Berdasarkan percobaan lapangan terbatas pada tahun 2004 di daerah Karawang dan Indramayu, telah diperoleh satu galur padi transgenik T6 (galur 6.11 +/-) mengandung gen cry1Ab, potensial tahan penggerek batang kuning. Selain itu, berdasarkan penelitian di laboratorium dan rumah kaca transgenik, telah diperoleh tanaman transgenik T1(subscript) mengandung fusi dua gen cry, yaitu Cry1B-cry1Aa, dan gen cry1B yang ekspresinya dikendalikan oleh promoter gen terinduksi pelukaan, mpi. Pada tahun ini kegiatan difokuskan pada uji lapangan terbatas ketahanan padi transgenik mengandung gen cry1Ab (galur 6.11 +/-) generasi T7(subscript) terhadap penggerek batang kuning di daerah Karawang. Sebagai data penunjang dilakukan pengamatan terhadap populasi serangga non-target (musuh alami) dalam ekosistem tanaman transgenik; analisis molekuler dan bioasai skala rumah kaca padi Rojolele transgenik generasi T2(subscript) hasil transformasi dengan gen cry1B-cry1Aa atau dengan gen crylB di bawah kendali promoter gen terinduksi pelukaan, mpi. Hasil uji lapangan terbatas menunjukkan bahwa galur 6.11(+/-) tahan penggerek batang kuning dengan tingkat kerusakan 5%, sementara serangan pada padi non-transgenik yaitu cv. Rojolele dan IR42 masing-masing dapat mencapai 21 dan 50%. Pelepasan galur transgenik 6.11 (+/-) tidak berpengaruh terhadap populasi musuh alami dalam ekosistem tanaman transgenik. Dari hasil analisis PCR pada padi transgenik generasi T2(subscript) mengandung fusi dua gen cry1B-cry1Aa dan cry1 B dengan promoter mpi didapatkan 6 dan 3 galur bersegregasi dengan pola pewarisan 3:1. Berdasarkan hasil bioasai di rumah kaca, tanaman yang positif mengandung gen cry1B-cry1Aa atau cry1B, lebih tahan terhadap penggerek batang kuning dengan skala 0-1, dibandingkan dengan tanaman padi kontrol (cv. Rojolele non-transgenik) dengan skala 9.