Pengelolaan sumberdaya air terpadu Ciliwung dan Citarum dengan pendekatan pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem

Pengelolaan sumberdaya air terpadu Sungai Ciliwung dan Citarum dengan pendekatan pengurangan risiko bencana berbasis ekosistem merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan sebagai tujuan dari penelitian ini. Pengurangan risiko bencana menekankan pada pendekatan preventif, dibandingkan tindakan kuratif, melalui monitoring kondisi lingkungan, sosial dan budaya. Beberapa studi menunjukkan, baik bencana alam (natural disaster) maupun bencana akibat kegiatan manusia (anthropogenic disaster) sangat dipengaruhi oleh stabilitas maupun kerawanan ekosistem. Ekosistem yang sehat terbukti mampu mengurangi risiko bencana, baik secara langsung memperkuat ketahanan penduduk maupun secara tidak langsung memberikan jasa penanggulangan secara fisik (menahan erosi, longsor, abrasi dan lain sebagainya). Pengelolaan sumberdaya air terpadu berbasis ekosistem pada prinsipnya mengupayakan keberlanjutan empat fungsi ekosistem dalam memberikan jasa lingkungan, meliputi jasa provisi (provision), pendukung (supporting), regulasi (regulationg), da budaya (culture). Oleh karena ekosistem memiliki keterbatasan fungsi, maka dalam pengurangan risiko bencana perlu dikombinasikan dengan pendekatan fisik (struktural), sosial budaya dan lainnya.