Estimasi potensi air di DAS Tembesi Pulau Batam, Kepulauan Riau

Pulau Batam merupakan pulau khusus yang dikembangkan sebagai kawasan industri. Pengembangan kawasan industri memerlukan tenaga kerja. Tenaga kerja termasuk keluarganya membutuhkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Awalnya Pulau Batam dirancang untuk dihuni sebanyak 1 juta orang, namun kenyataannya sekarang sudah melebihi 1 juta orang dengan pertambahan penduduk sekitar 100.000 orang/ tahun. Akibatnya kebutuhan air bersih semakin banyak. Di lain pihak Pulau Batam tidak mempunyai cekungan air tanah sehingga kebutuhan air bersih sangat tergantung pada air permukaan. Sungai-sungai yang mengalir di Pulau Batam relatif kecil sehingga untuk mendapatkan air permukaan harus dilakukan pembendungan. Salah satu sungai yang potensial untuk menghasilkan air permukaan adalah Sungai Tembesi. Penutupan lahan DAS Tembesi adalah hutan lindung dan pertanian lahan kering. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi air di DAS Tembesi. Metode yang digunakan adalah Thornthwaithe & Mather. Metode ini mendasarkan pada-neraca air dimana hujan sebagai input, limpasan permukaan dan evapotranspirasi sebagai output, serta kemampuan tanah menahan air termasuk penutupan lahan merupakan proses input menuju output di dalam DAS. Berdasarkan hasil analisis hujan dan temperatur tahun 2001 sampai tahun 2011 serta analisis kemampuan tanah menahan air dan dalamnya zone perakaran, potensi air tahunan DAS Tembesi berkisar 347 mm sampai 1352 mm yang dihasilkan dari curah hujan tahunan sebesar 1977-mm sampai 2965 mm. Hasil air bulanan terkecil terjadi pada bulan Juli (32 mm) dan terbesar terjadi pada bulan Desember (139 mm). Dari data tersebut, DAS Tembesi mempunyai potensi air yang dapat dikembangkan untuk menjadi salah satu sumber air bersihuntuk penduduk Pulau Batam