Evaluasi pengoperasian alat tangkap ikan terhadap kesinambungan produksi ikan rawa Danau Bangkau

Keberadaan dan manfaat perairan rawa Danau Bangkau sebagai penghasil ikan telah dikenal lama oleh masyarakat Kalimantan Selatan. Bahkan keberadaan rawa Danau Bangkau sebagai penghasil ikan telah dikenal di Indonesia sejak tahun 1960an. Rawa yang luasnya sekitar 450 ha ini mengandung potensi sumberdaya ikan (ichthyomass) > 1,5 ton/ha dan keragaman jenis ikan yang tinggi karena tidak kurang dari 34 spesies ikan ditemukan di perairan tersebut. Namun pada kondisi sekarang produksi ikan dari perairan tersebut diperkirakan hanya sebesar 0,75 ton/ha. Penurunan produksi perikanan tidak hanya berdampak terhadap pendapatan nelayan namun berdampak juga terhadap pemenuhan gizi terutama sebagai sumber protein hewani yang murah dan disukai oleh masyarakat Kalimantan Selatan.Penelitian dilaksanakan di rawa Danau Bangkau selama 6 bulan untuk mengevaluasi operasional alat tangkap yang bersifat merusak sumberdaya ikan dan lingkungannya. Parameter yang diamati meliputi: selektifitas alat tangkap, jumlah unit, daerah dan musim penangkapan (fishing ground and fishing season). Hasil pengukuran terhadap panjang baku dan tingkat kematangan gonad ikan yang tertangkap menunjukan bahwa alat tangkap yang dioperasikan di rawa Danau Bangkau tergolong alat tangkap yang tidak selektif terhadap ukuran ikan yang tertangkap dan berpotensi memutus daur repopulasi ikan (kecuali horizontal gill net). Pembatasan daerah penangkapan, musim penangkapan dan pengaturan zona penangkapan merupakan solusi terbaik agar aktivitas penangkapan dapat memberikan manfaat yang optimal dan produksi ikan dapat dioptimalkan.