Muzaro’ah, Muzaro’ah (2023) Implementasi metode literasi dan resitasi tingkatkan critical thinking peserta didik. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia, 1 (1): 1. pp. 1-10. ISSN 2963-5934
2963-5934_1_1_2023-1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (83kB) | Preview
Abstract
Abstrak. Berpikir kritis adalah suatu proses kemampuan untuk dapat memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang baik serta pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan fakta yang ada. Suatu proses berpikir menyelesaian masalah dalam pembelajaran di katakan tercapai serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah saat proses belajar, apabila dalam pelaksanaanya berpusat pada siswa. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, meningkatkan mutu Pendidikan, dan hasil dari proses pembelajaran yang berkualitas, pemerintah melakukan terobosan dengan mengadakan program Gerakan Literasi Sekolah ( GLS ). Yaitu gerakan untuk menciptakan suasana gemar literasi untuk mendapatkan informasi , ilmu pengetahuan , dan bacaan bagi peserta didik. Literasi yaitu kemampuan untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah dalam lingkungan sekolah, pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Literasi yang baik dan di tindak lanjuti dengan pemberian tugas atau resitasi, dapat mengasah kemampuan untuk menjadikan peserta didik mampu beripikir secara kritis, kreatif, inovatif menumbuhkan karakter siswa.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Berpikir kritis, Literasi, Resitasi, Child psychology, Critical thinking in children, Problem solving in children, Literacy programs, School children |
Subjects: | Social and Political Sciences > Education, Law, & Humanities |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 18 Mar 2024 02:22 |
Last Modified: | 18 Mar 2024 02:22 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/27032 |