Keragaan lobster hias (Procambarus clarkii, Girard 1852) di perairan umum dan usaha domestikasinya

Lobster hias (Procambarus clarkii) merupakan salah satu komoditas ikan hias yang potensial dikembangkan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Salah satu strain lobster hias yang memiliki nilai eksotisme dan bernilai ekonomi tinggi adalah red swamp crayfish atau lobster hias merah. Di Indonesia sendiri sampai saat ini budidayanya belum banyak dilakukan namun sudah memiliki pangsa pasar tersendiri. Usaha penelitian budidaya lobster merah dilakukan di laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok. Kegiatan diawali dengan melakukan adaptasi induk jantan sebanyak 3 ekor dan betina 5 ekor selama 14 hari dan dilanjutkan dengan pemijahan di akuarium berukuran 60x40x40 cm. Induk betina lobster hias yang dipijahkan berukuran panjang standar 10-11 cm dan bobot 18-20 g sedangkan induk jantan panjang standarnya berukuran 10-12 cm dan bobot mencapai 15-23 g. Hasil penelitian penunjukkan fekunditas rata-rata dari tiga kali-pemijahan didapat kisaran 252-300 butir telur. Jumlah larva yang berhasil menetas dari tiap induk-berkisar 120-155 ekor dengan derajat penetasan berkisar 45-50%. Sintasan larva hasil peneliharaan di-akuarium rata-rata berkisar 45-60%.