Pengembangan perajin tenun berbasis kekerabatan Dalihan Na Tolu di Kampung Ulos Silahisabungan, Desa Silalahi I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

Kain tenun tardisional seper/ Ulos Silalahi adalah atribut budaya juga yaitu sebagai kain adat sepanjang lingkaran hidup (life cycle) masyarakat Batak Toba. Berdasarkan data dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) tahun 2009, di Sumatera Utara Secara umum penenun kain tenun tradisional di Sumatera Utara regenerasi penenunnya mengalami kemunduran.Keahlian menenun dan membuat ragam hias (motifnya), serta minat kaum muda untuk mempelajari bertenun mengalami kemunduran oleh karena itu perlu ada upaya untuk di/ngkatkan kembali. Propinsi Sumatera Utara sejak beberapa tahun terakhir ini berusaha terus meningkatkan sosialisasi perlunya mempertahankan dan mengembangkan kerajinan tenun tradisional berbagai etnik yang ada di Sumatera Utara. Usaha konkrit yang telah dilakukan adalah dengan melaksanakan berbagai pela/han bertenun serta mempromosikan kain tenun tradisional di berbagai tempat pariwisata. Oleh karena itu pengembangan perajin kain tenun ulos agar mengalami regenerasi sangat pen/ng untuk mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya ini sekaligus untuk peningkatan ekonomi perajin.Pengembangan dan regenerasi perajin kain tenun ulos di Kampung Ulos Silalahi dapat dilakukan dengan menguatkan solidaritas kekerabatan. Pola yang mungkin dilakukan adalah dengan memo/vasi dan mengedukasi para remaja putri agar mau meneruskan ketrampilan bertenun kain ulos untuk peningkatan pendapatan ekonomi keluarga perajin. Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat memotivasi dan mengajak seluruh perajin dan kekerabatan dalihan na tolu di desa Silalahi 1 untuk dapat berpar/sipa/ dalam pengembangan kain tenun tradisional ulos.