Laporan Teknis 2015: Data Karakteristik Fisiko-Kimia Biomaterial Berbasis Bahan Lokal

Darwis, Darmawan and Abbas, Basril and Erizal, Erizal and Nikham, Nikham and Harantung, Ermin Katrin and Pandansari, Paramita and Tantin, R.D and Warastuti, Yessy and Erlinda, Taty and Rahayu, Dien Puji and Adji, R. Setyo and Suryani, Nani and Pangerteni, Dewi Sekar and Susilawati, Sri (2016) Laporan Teknis 2015: Data Karakteristik Fisiko-Kimia Biomaterial Berbasis Bahan Lokal. Technical Report. PAIR - BATAN.

[thumbnail of Laporan Teknis 2015: Data Karakteristik Fisiko-Kimia Biomaterial Berbasis Bahan Lokal]
Preview
Text (Laporan Teknis 2015: Data Karakteristik Fisiko-Kimia Biomaterial Berbasis Bahan Lokal)
Darmawan.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sifat fisiko-kimia bahan biomaterial seperti kitosan, HA, kolgen dan kompositnya sebagai perancah tulang (scaffold) dengan teknik radiasi gamma serta aplikasi dosis pasturisasi sinar gamma pada simpJisia ekstrak daun sirsak, Komposit kitosan-kolagen-hidroksiapatit (HA) untuk aplikasi sebagai perancah (scaffold) diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 15 dan 25 kGy. Beberapa parameter fisiko-kimia seperti konfirmasi gugus fungsi dengan FTIR, struktur permukaan dan pori dengan SEM, sifat termal dengan DTG serta uj i pra klinis sirnplisia ekstrak daun sirsak dengan mencit telah dilakukan. Karakteristika analisis scaffold dengan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR) menunjukkan terbentuknya ikatan hidrogen antara matriks polimer organik (kitosan dan kolagen) dan senyawa mineral (HA). Gambaran SEM dari scaffold kornposit terlihat pori yang sating terhubung (interconnecting pore). Scaffold tanpa gelasi terlihat berserat, sedangkan yang digelasi menunjukkan permukaan rata. Konsentrasi oatriurn bikarbonat yang tinggi menghasilkan pori yang semakin besar yang ditandai oleh serapan air yang semakin tinggi. Gelasi dapat menurunkan kemampuan menyerap air dari komposit scaffold. Analisis Differential Thermal Gravimetri (DTG) dari komposit menunjukkan bahwa bahan tersebut stabil sampai 200 ° C, dekomposisi senyawa organik terjadi pada suhu 284 °C. Scaffold yang diiradiasi dapat terdegradasi. Selain itu telah diperoleh data riset hasil pasteurisasi radiasi pada dosis 5 dan 10 kGy terhadap simplisia daun sirsak (Annona muricata L.). Simplisia diestraksi dengan etanol 96 % untuk diuji sebagai antikanker, serta uji praklinis untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi, antidiabetes, imunomodulator, dan toksisitas akut. Hasilnya menunjukkan bahwa rendemen ekstrak daun sirsak tanpa iradiasi 33,59 %, yang diiradiasi 5 kGy 21,91 %, dan 10 kGy 31 %. Hasil uji mik:robiologi terhadap simplisia yang diiradiasi 10 kGy dapat menurunkan angka kuman sebesar 5 desimal dan angka kapang sebesar 4 desimal Simplisia tidak terdeteksi cemaran bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. Hasil Lainnya menunjukkan bahwa perlakuan iradiasi simplisia daun sirsak pada dosis 10 kGy tidak menurunkan khasiatnya sebagai antikanker, antiinflamasi, antidiabetes, imunomodulator, dan tidak toksik melalui uji toksisitas akut pada mencit.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Kesehatan
Divisions: BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 04 Jun 2018 02:43
Last Modified: 31 May 2022 04:43
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/2670

Actions (login required)

View Item
View Item