Pengunaan self regulated learning untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa arab sistem pembelajaran online di SMAN 1 Mataraman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil penggunaan Self Regulated Learning dalam meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab pada sistem pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19 di SMA Negeri 1 Mataraman Banjar Kalimantan Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dirancang dalam bentuk penelitian tindakan. Sedangkan langkah-langkah yang digunakan mengacu pada model Mertler (2011), yaitu: (1) identifikasi ide awal, (2) analisis temuan masalah secara umum, (3) perencanaan tindakan secara umum, (4) pengembangan dan implementasi langkah-langkah tindakan (5 ) mengevaluasi dan merevisi desain umum, dan (6) mengembangkan tindakan pada langkah kedua dan seterusnya. Hasil penelitian menemukan bahwa pada Siklus I titik kesesuaian mencapai 67,7% sehingga dapat dipastikan siswa setuju dengan pembelajaran yang menggunakan konsep Self-regulated learning. Namun, penerimaan pelajaran bahasa Arab masih rendah, sebagian siswa masih menganggap bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang sulit. Sedangkan pada siklus II titik kesesuaian mencapai 76,5%. Lebih tinggi dari siklus I setelah memperbaiki pola pembelajaran pada bagian sistem evaluasi personal dengan memberikan format standar yang disediakan oleh guru. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa siswa merasa antusias dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Arab dengan sistem online jika dilakukan dengan menggunakan konsep self-regulated learning.Temuan teoritis dalam penelitian ini adalah: (1) kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan yang lebih luas kepada siswa atau lebih berpusat pada siswa (student centeredlearning) memberikan lebih banyak kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan diri dan mengembangkan diri menjadi lebih baik, dan (2) kepuasan siswa dalam memecahkan masalah sendiri dan berbagi dengan teman merupakan faktor penting dalam pembelajaran online untuk menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi. Sedangkan temuan praktisnya adalah (1) perlu dilakukan upaya lain agar pelajaran bahasa Arab lebih menarik bagi siswa, walaupun rata-rata hasil angket positif tetapi ada yang mengatakan tidak menyukai pelajaran bahasa Arab, dan (2) kerjasama dalam pemecahan masalah dan Kebebasan dalam belajar merupakan hal penting yang harus dijaga, karena menjadi faktor dominan dalam motivasi belajar bahasa Arab