Fenomena air gambut yang berubah jernih dan awal permasalahannya di Sungai Lumpur, Ogan Komering Ilir, Sumsel

Telah terjadi perubahan kondisi perairan gambut yang diduga menyebabkan perubahan ekosistem dan kematian ikan di ruas Sungai Lumpur, Ogan Komering Ilir. Observasi dilakukan berdasarkan permasalahan yang ada dan dilakukan pendekatan awal terhadap proses-proses yang terjadi. Observasi awal dilakukan pada tanggal 5-7 Februari 2015 di 5 lokasi pengamatan yaitu bagian hulu (ST1) Tengah (St2-3), dan hilir (St4-5). Pengukuran fisikokimia (pH, Konduktivitas, suhu, Potensial Oksidatif Reduktif (ORP)) dilakukan dengan menggunakan alat Water Quality Checker Horiba U-52 dan Oksigen Terlarut (DO) diukur dengan menggunakan YSI ProODO. Hasil pengukuran menunjukkan kandungan DO di stasiun sekitar hulu berkisar 0,0 mg/L sampai 0,55 mg/L, sedangkan dua Stasiun lainnya yang lebih hilir sedikit lebih tinggi yaitu 3,82 dan 2,83. Nilai pH di stasiunyang airnya jernih (ST2-3) memiliki nilai pH yang sangat rendah yaitu 3,17- 3,28. Di stasiun ini konsentrasi DO yang rendah tidak menghasilkan nilai ORP yang negatif tetapi menghasilkan nilai yang positif dan tinggi. Hasil observasi awal ini mengindikasikan bahwa fenomena perubahan air sungai menjadi jernih ini diduga diakibatkan proses alami akibat dari leaching senyawaan besi dari lahan gambut yang terbuka dan masuk ke badan perairan dan menghasilkan senyawaan oksidator kuat. Walaupun perlu penelitian lebih lanjut, jernihnya air di Sungai Lumpur akan memberi dampak terhadap perubahan ekosistem di daerah ini. Observasi awal ini dapat menjadi trigger untuk melakukan penelitian-penelitan lanjutan guna mengungkapkan proses yang terjadi di badan sungai Lumpur.