Keterkaitan unsur hara dan biomasa fitoplankton (chlorofil-a) di Danau Maninjau, Sumatera Barat

Sulastri, Sulastri and Sulung, Nomosatryo and Fachmijani, Sulawesty (2016) Keterkaitan unsur hara dan biomasa fitoplankton (chlorofil-a) di Danau Maninjau, Sumatera Barat. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Limnologi Indonesia 2015, 10 Dec 2015, Auditorium Pusinov LIPI Cibinong.

[thumbnail of Prosiding_2015_Sulastri_129-141.pdf]
Preview
Text
Prosiding_2015_Sulastri_129-141.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Eutrofikasi yang diindikasikan oleh meledaknya tumbuhan air atau fitoplankton di perairan merupakan masalah lingkungan yang dihadapi di Indonesia, seperti yang terjadi di Danau Maninjau. Meledaknya (blooming) fitoplankton yang diindikasikan oleh tingginya biomasa fitoplankton (klorofil-a) pernah dilaporkan di Danau Maninjau. Eutrofikasi didefinisikan sebagai respon dari suatu ekosistem perairan terhadap masukan unsur hara atau nutrien. Oleh karena itu faktor-faktor lingkungan yang berhubungan dengan biomasa fitoplankton perlu ditentukan guna dijadikan dasar ilmiah dalam mengendalikan eutrofikasi dan restorasi danau. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui konsentrasi unsur hara dan korofil-a serta keterkaitan unsur hara dengan klorofil-a dan komposisi fitoplankton di Danau Maninjau. Parameter yang diamati mencakup, kecerahan suhu, pH, konduktivitas, TN, TP, fosfat nitrat, amonia, klorofil-a, dan komposisi fitoplankton Parameter nutrien dan klorofil-a diperoleh dari hasil monitoring antara tahun 2001 sampai 2014 yang mewakili musim hujan dan musim kemarau. Keterkaitan unsure hara dan faktor lingkungan terhadap klorofil-a dan komposisi fitoplankton dianalisis dari hasil monitoring tahun 2001, 2005, 2009 dan 2014 menggunakan analisis Canonical Component Analysis (CCA). Analisis parameter nutrien dan fitoplankton merujuk metode standard (American Public Health Association). Terdapat perbedaan yang nyata konsentrasi klorofil-a dan nutrien pada musim hujan dan kemarau. Rata-rata konsentrasi klorofil-a, TN, TP, nitrat dan amonia pada musim hujan masing-masing adalah 3,789 µg/L; 0,666 mg/L; 0,030 mg/L; 0,157 mg/L dan 0,095 mg/L, sedangkan pada musim kemarau konsentrasi klorofil-a, TN, TP, nitrat dan amonia masing- masing adalah 11,080 µg/L; 0,653 mg/L; 0,064 mg/L; 0,060 mg/L dan 0,089 mg/L. Analisis CCA menunjukkan konsentrasi klorofil-a yang tinggi berhubungan dengan TN, TP dan nitrat serta dominansi Cyanophyta. Analisis CCA juga menunjukkan dominansi Cyanophyta berhubungan dengan, konsentrasi nitrat, TN, TP, sedangkan dominansi Chlorophyta berhubungan dengan fosfat dan ammonia. Selanjutnya dominansi Chrysophyta berhubungan dengan konduktivitas. Kesimpulan unsur hara nitrat, TN, dan TP menentukan tingginya konsentrasi klorofil. Konsentrasi dan parameter unsur hara menentukan dominansi komposisi fitoplankton.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Eutrofikasi, unsur hara, klorofil-a, fitoplankton
Subjects: Natural Resources & Earth Sciences > Limnology
Medicine & Biology > Cytology, Genetics, & Molecular Biology
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 17 Feb 2025 01:03
Last Modified: 17 Feb 2025 01:03
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/25390

Actions (login required)

View Item
View Item