Domestikasi benih ikan asang (Osteochilus vittatus Cyprinidae) dengan padat penebaran berbeda pada skala laboratorium

Salah satu biodiversitas perairan darat yang bernilai ekonomis penting adalah spesies Bonylip barb, Osteochilus vittatus Cyprinidae dengan nama lokal ―asang‖. Spesies ini hidup liar di perairan darat Indonesia yang pada saat sekarang sudah terancam sehingga upaya domestikasinya sudah perlu dilakukan. Tujuan riset ini adalah menganalisis padat penebaran benih ikan asang terhadap pertumbuhan, konversi pakan, efisiensi pakan dan sintasan, sebagai bagian dari upaya domestikasinya. Riset dilakukan dari bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta selama 90 hari memakai metode eksperimen pada akuarium berukuran 50x40x30 cm3 dengan volume air masing-masing 40 liter. Tingkat perlakuan kepadatan tebar adalah 40 ekor (I), 80 ekor (II), 120 ekor (III) dan 160 ekor (III) dengan tiga kali ulangan. Ukuran berat awal benih 645±8,07 mg dan panjang 33,5±1,11 mm, selama riset benih diberi pakan cacing sutera (Tubifex sp.) sebanyak 10% dari berat biomas basah/hari. Hasil riset menunjukkan bahwa benih ikan asang yang dipelihara dengan padat penebaran yang berbeda menghasilkan pertumbuhan yang berbeda, namun tidak mempengaruhi sintasan. Padat penebaran 40 ekor/L menghasilkan pertumbuhan yang terbaik dibandingkan dengan padat penebaran 80, 120 dan 160 ekor/40 L. Berat mutlak pada padat penebaran I, II, III, dan IV masing-masing (5695,67±461,76 mg), (3215,33±383,20 mg), (1532,67±98,02 mg) dan (1100,67±117,24 mg). Laju pertumbuhan spesifik masing-masing padat penebaran adalah 2,53±0,06%/hari, 1,97±0,11%/hari, 1,35±0,05%/hari dan 1,1±0,07%/hari. Konversi pakan masing- masing padat penebaran adalah 3,16±0,10, 3,25±0,32, 3,90±0,26, dan 4,71±0,49 dengan efisiensi pakan adalah 42,54±2,57%, 35,86±2,98%, 27,13±3,15% dan 26,0±3,21% dan Sintasan benih berkisar antara 80,42±4,4% - 95,83±7,2%.