Isolasi bakteri heterotrofik pembentuk bioflok dan pola pertumbuhannya pada kolam sidat

Muhammad, Badjoeri and Fauzan, Ali and Bambang, Teguh Sudiyono (2016) Isolasi bakteri heterotrofik pembentuk bioflok dan pola pertumbuhannya pada kolam sidat. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Limnologi Indonesia 2015, 10 Dec 2015, Auditorium Pusinov LIPI Cibinong.

[thumbnail of Prosiding_2015_Muhammad Badjoeri_430-443.pdf]
Preview
Text
Prosiding_2015_Muhammad Badjoeri_430-443.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2MB) | Preview

Abstract

Teknologi bioflok merupakan teknologi alternatif pengolahan limbah budidaya perikanan menggunakan bakteri (mikrooganisme) untuk merombak dan mengkonversi bahan organik menjadi biomassa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan isolat bakteri heterotrofik pembentuk bioflok dan mengetahui pola pertumbuhannya di dalam sistem budidaya ikan. Sumber isolat berasal dari Situ Cibuntu, Cibinong, skala laboratorium di Puslit Limnologi LIPI, tahun 2015 selama 12 minggu pada sistem budidaya sidat yang di aerasi konstan dan kontinyu 24 jam sehari. Isolasi bakteri dengan metode streak plate, media TGY agar, inkubasi suhu ruang, 24 - 48 jam. Didapatkan 2 isolat bakteri heterotrofik dengan ciri morfologi sel berbentuk batang, pigmen koloni merah (BAT 6) dan putih (BAT 7). Pengamatan visual, pertumbuhan bakteri pada sistem budidaya dicirikan dengan perubahan warna air yang semula relatif bening menjadi merah kecolatan, keruh kecoklatan seperti warna lumpur yang tersuspensi, terbentuknya lapisan film pada dinding bak dan terbentuk buih di permukaan air. Minggu ke 3, suspensi bioflok semakin banyak (dari 0,13 x 106 menjadi 3,91 x 106 upk/ml), di duga pertumbuhan bakteri dalam tahap eksponensial. Minggu ke 4 terjadi penurunan jumlah bakteri (3,59 x 106 upk/ml) dan populasinya menurundrastis di minggu ke 6 (1,53 x 106 upk/ml). Pemberian pakan ikan (pelet) yang meningkat seiring denganpertumbuhan ikan menyebabkan pertumbuhan bakteri bioflok juga meningkat. Minggu ke 7 s/d ke 9 pertumbuhan bakteri mulai meningkat lagi (2,92 - 3,35 x 106 upk/ml) dan semakin meningkat pada minggu ke 10 s/d 12 (16,65 - 18,34 x 106 upk/ml). Bioflok setelah berumur 6 minggu diduga sudah kurang efektif (tua) terlihat jumlah bakteri menurun dan berkurangnya sumber nutrien menyebabkan bakteri bioflok tidak dapat tumbuh lagi dengan baik.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: bakteri heterotrofik,bioflok, isolasi, pertumbuhan bakteri
Subjects: Natural Resources & Earth Sciences > Limnology
Medicine & Biology > Microbiology
Depositing User: Saepul Mulyana
Date Deposited: 17 Feb 2025 01:01
Last Modified: 17 Feb 2025 01:01
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/25290

Actions (login required)

View Item
View Item