Apip, Apip (2016) Konsep kuantifikasi spasial risiko banjir dalam skenario perubahan iklim dan tekanan antropogenik. In: Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Limnologi Indonesia 2015, 10 Dec 2015, Auditorium Pusinov LIPI Cibinong.
Prosiding_2015_Apip_452-463.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Salah satu hal penting dalam pengelolaan risiko banjir banjir adalah tersedianya informasi spasial risiko yang dibuat berdasarkan integrasi empat komponen: debit aliran (q), tinggi genangan air (h), luas genangan (a), durasi genangan (t), dan nilai kerugian akibat bencana banjir (θ). Perubahan nilai risiko f(q, h, a, t, θ) dihipotesakan sensitif terhadap perubahan iklim dan faktor lingkungan lainnya. Oleh karena itu mitigasi risiko banjir sebagai bentuk adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan tekanan faktor antropogenik yang terus meningkat sangatlah penting. Untuk mendukung rencana aksi adaptasi dan meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat terkait mitigasi bencana banjir maka diperlukan informasi spasial risiko banjir yang mempunyai resolusi dan presisi tinggi. Pada saat ini peta terkait banjir yang telah tersedia pada umumnya hanya berdasarkan pada skala tingkat bahaya atau kerawanan secara kualitatif dengan resolusi spasial yang masih relatif rendah dan dibuat dengan metoda konvensional. Tulisan ini ditujukan pada penyusunan konsep untuk formulasi spasial risiko banjir dengan memasukan aspek perubahan iklim dan faktor antropogenik. Untuk menghasilkan luaran informasi spasial risiko banjir yang secara saintifik mempunyai presisi tinggi dan dapat diaplikasikan dalam desain rencana tindak maka metoda utama yang dikembangkan di dalam konsep menggunakan: (1) super- high spatio-temporal resolution, menggunakan informasi spasial input data serta sistem pemodelan banjir dengan resolusi tinggi; dan (2) integrated approach, model prakiraan risiko banjir dikuanti fikasikan sebagai fungsi dari dimensi banjir (flood hazard) dan dimensi kerentanan (vulnerability) komponen biofisik serta sosial-ekonomi Daerah Aliran Sungai (DAS). Lokasi kajian difokuskan di DAS Batanghari, Provinsi Jambi-Sumatera Barat dan 13 DAS yang ada di Provinsi DKI Jakarta, sebagai representasi umum kondisi DAS di Indonesia, sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk kegiatan yang sama di DAS lainnya.
| Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | bencana banjir, risiko banjir, perubahan iklim, adaptasi perubahan iklim, Batanghari, Jakarta |
| Subjects: | Natural Resources & Earth Sciences > Natural Resource Management Environmental Pollution & Control > Water Pollution & Control |
| Depositing User: | Saepul Mulyana |
| Date Deposited: | 17 Feb 2025 01:00 |
| Last Modified: | 17 Feb 2025 01:00 |
| URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/25193 |


