Laporan Teknis 2015: Data Riset Uji Galur Mutan Kedelai

Tanaman kekacangan seperti kedelai dan kacang tanah merupakan komoditi penting sesudah padi. Tanaman kekacangan khususnya kedelai merupakan sumber protein nabati terbesar dalam memenuhi kebutuhan protein masyarakat. Pemenuhan kebutuhan kedelai nasional baru bisa mencapai 40% dari produksi kedelai dalam negeri, sedangkan sisanya harus diimpor. Salah satu cara peningkatan produksi kedelai dalam negeri adalah dengan perakitan varietas unggul, yang salah satunya melalui pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi radiasi. Perbaikan varietas tanaman kekacangan dengan pemuliaan mutasi bertujuan untuk mendapatkan varietas unggul yang berproduksi tinggi, tahan hama dan penyakit utama, berumur genjah dan bisa beradaptasi di berbagai lokasi di Indonesia. Dalam tahun 2015 telah dilakukan uji adaptasi multilokasi untuk kedelai toleran kekeringan di daerah Bantul Jogyakarta, Gunung Kidul Jogyakarta, Maros Sulawesi Selatan dan Probolinggo Jawa Timur. Untuk kedelai umur genjah telah dilaksanakan seleksi dan pemurnian galur-galur mutan kedelai umur genjah generasi M4 dan M5 dari radiasi varietas Grobogan dan Burangrang dan seleksi generasi M3 dan M4 dari radiasi varietas Argomulyo. Kemudian untuk kedelai hitam sudah dilakukan seleksi dan pemrnian generasi MA dan M5 dari radiasi varietas Detam 1. Dari hasil pengamatan dan pengujian dilapangan didapatkan 8 galur mutan kedelai yang berproduksi tinggi dan toleran kekeringan dan 7 galur mutan umur genjah yang berproduksi tinggi dan tahan hama penyakit utama.