Munandar, Munandar and Dolla, Sobari and Masyhur, Masyhur (2022) Memperkenalkan semiotika kesantrian sebagai persiapan membangun negeri. Bidik: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 3 (1): 2. pp. 10-14. ISSN 2747-2019
2747-2019_3_1_2022-2.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (520kB) | Preview
Abstract
Pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan yang berbasis agama, baik yang berbasis tradisional maupun yang modern. Pesantren mengajarkan al-Qur’an dan Bahasa Arab, ilmu keislaman, dan ketrampilan hidup. Pelajar di Pesantren disebut santri. Mereka dididik dan diasah untuk menjadi generasi yang mempunyai peran besar dalam membangun negeri, baik di bidang keagamaan, pendidikan, social masyarakat pemerintahan maupun perpolitikan. Rutinitas santri dalam mengenyam pendidikan berlangsung selama 24 jam. proses Pendidikan ini menjadikan mareka memiliki kemampuan dan ketrampilan serta daya saing sebagai persiapan untuk membangun Indonesia kedepan. Para santri terbiasa mengaji dan mengkaji al-Qur’an sebagai pondasi menganalisis permasalahan bangsa. Mereka terbiasa memakai jas dan dasi sebagai persiapan untuk terjun di ajang-ajang bergengsi. Simbol-simbol sebagai anak bangsa yang sukses dan kontributif telah mereka gunakan sejak dini. Harapan kedepan, mereka akan berperan aktif dalam membangun negeri ini.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Semiotika, Santri, Islamic boarding school, Semiotics |
Subjects: | Social and Political Sciences > Education, Law, & Humanities |
Depositing User: | Syifa Naufal Qisty |
Date Deposited: | 24 Jul 2024 13:03 |
Last Modified: | 24 Jul 2024 13:04 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/24821 |