Status Terkini dan Perspektif Masa Depan Radioterapi di Indonesia

Radioterapi merupakan salah satu pilihan pengobatan utama dalam manajemen kanker. Bersama dengan modalitas lain seperti operasi dan kemoterapi, radioterapi memainkan peranan penting dalam perawatan sebagian besar pasien yang disembuhkan dari kanker yang dideritanya. Di Indonesia, prevalensi kanker dilaporkan 4,3 per seribu penduduk, dengan kasus kanker baru hampir 300 ribu per tahun. Studi ini mengkaji status layanan radioterapi saat ini di Indonesia dan menilai kebutuhan layanannya. Berdasarkan data ketersediaan peralatan di pusat radioterapi di Indonesia dari literatur dan yang disediakan oleh Laboratorium Dosimetri Standar Sekunder (SSDL) Jakarta, terungkap bahwa jumlah layanan radioterapi di Indonesia meningkat cukup baik dari 22 pusat pada tahun 2008 menjadi 33 pusat pada tahun 2017, meski jumlahnya masih jauh dari ideal untuk Indonesia sebagai negara besar dengan populasi yang sangat besar. Data dari pangkalan data GLOBOCAN 2012 digunakan untuk mengkaji kebutuhan layanan radioterapi di Indonesia. Penilaian menunjukkan bahwa dengan asumsi satu orang dokter onkologi dibutuhkan untuk 250 pasien kanker per tahun, dan jumlah tahunan penyinaran radioterapi sekitar 185.402, Indonesia membutuhkan sekitar 740 orang dokter onkologi radiasi untuk mengobati pasien kanker pada tahun 2017. Selain itu, dengan jumlah dokter onkologi saat ini sekitar 70 dan hanya delapan orang dokter onkologi yang dihasilkan per tahun di Indonesia, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter onkologi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, masih banyak upaya yang harus dilakukan untuk mengobati pasien kanker di Indonesia, baik dari segi sumber daya dan tindakan untuk memenuhi permintaan dalam pelayanan radioterapi.