Teknik perbanyakan in vitro skala laboratorium

M., Imelda and Sastrapradja, S. Sastrapradja and N., Sumiasri and Lydia, - and P., Deswina and Juleha, - and Anitawati, - and Mulyana, - and Sanusi, - and N., Burhana and Haerudin, - (1998) Teknik perbanyakan in vitro skala laboratorium. Technical Report. Pusat Peneltian dan Pengembangan Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1998.

[thumbnail of Laporan Teknik_Bioteknologi LIPI_M. Imelda_1-15_1997-1998.pdf]
Preview
Text
Laporan Teknik_Bioteknologi LIPI_M. Imelda_1-15_1997-1998.pdf

Download (418kB) | Preview

Abstract

Program pemerintah di bidang kehutanan sampai akhir PELITA VI masih tetap mengembangkan Hutan Tanaman Industri (HTI). Oleh sebab itu dalam rangka memenuhi kebutuhan bibit unggul tanaman HTI dalam jumlah besar secara berkesinambungan, teknik perbanyakan vegetatif in vitro dan ex vitro yang efektif dan efisien namun tetap memperhatikan kualitas bibit tahun ini masih tetap dilanjutkan pada tanaman HTI khususnya mangium (Acacia mangium), sungkai (Peronema canescens), dan meranti (Shorea leprosula, S. ppinanga, S. stenoptera) dan makaranga (Macaranga rhyzinoides). Penelitian tahun ini meliputi mikropropagasi fotoautotropik tanaman mangium yaitu dengan pencahayaan yang tinggi (150 μmol/mol), peningkatan C02 ( 1500 μmol/mol) pada media tanpa hormon dan gula. Selain itu dikembangkan pula teknik perbanyakan in vitro sungkai melalui multiplikasi tunas dengan meneliti pengaruh hormon BAP, Thidiazuron(TDZ), dan IAA. Perbanyakan ex vitro difokuskan pada penelitian pengaruh media tumbuh (pasir, kompos dan sekam padi) dan intensitas penyinaran (40, 50 dan 60%) terhadap pertumbuhan stek batang makaranga. Hasilnya menunjukkan bahwa pada kondisi fotoautotropik, tunas mangium in vitro mampu melakukan fotosintesis (NPR 4,2) dan pertambahan berat basahnya mencapai 534 % dalam 4 minggu. Media terbaik untuk memecahkan mata tunas tidur tanaman sungkai adalah WP + 20 mg/l BAP dan untuk multiplikasi tunasnya adalah WP + 1 mg/1 TDZ + 0,1 mg/l IAA. Pengakaran terbentuk dengan memindahkan tunas tersebut ke media WP tanpa hormon. Pertumbuhan stek batang makaranga paling baik pada intensitas penyinaran 60 % bagi ketiga macam media untuk 4 parameter yang diamati yaitu persentase tumbuh, jumlah akar, jumlah daun dan panjang tunas.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Uncontrolled Keywords: Perbanyakan vegetatif, In vitro, HTI, Fotoautotropik, Hormon, Mata tunas, Stek batang, Aklimatisasi
Subjects: Natural Resources & Earth Sciences > Forestry
Depositing User: - siti Elly
Last Modified: 06 Sep 2023 06:53
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/24601

Actions (login required)

View Item
View Item