Evaluasi uptake radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin oleh bakteri escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik kotrimoksazol secara in vitro

Lim, Halimah and Rizky, Juwita Sugiharti and Isti, Daruwati and Maula, Eka Sriyani and Kiki, Rizki Lestari and Nelly, D. leswara (2014) Evaluasi uptake radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin oleh bakteri escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik kotrimoksazol secara in vitro. In: Prosiding pertemuan ilmiah radioisotop, radiofarmaka, siklotron dan kedokteran nuklir tahun 2014, 10-11 Oktober 2014, Semarang.

[thumbnail of 86_Lim Halimah.pdf]
Preview
Text
86_Lim Halimah.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
Official URL: http://

Abstract

Radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin merupakan radiofarmaka yang dikembangkan oleh BATAN untuk diagnosis infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Dalam aplikasi radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin di kedokteran nuklir, resistensi bakteri terhadap suatu antibiotik diduga dapat menjadi suatu masalah untuk penggunaan radiofarmaka ini dikarenakan hilangnya kepekaan bakteri terhadap antibiotik, sehingga mungkin dapat menurunkan nilai uptake radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin oleh bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan nilai uptake radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin oleh bakteri Escherichia coli (E. coli) dan Staphylococcus aureus (S. aureus) yang telah dibuat resisten terhadap kotrimoksazol. Bakteri dibuat resisten dengan memberikan antibiotik kotrimoksazol di bawah kadar hambat minimumnya (Minimum Inhibitory Concentration) selama lima hari untuk E. coli dan empat hari untuk S. aureus. Bakteri yang telah resisten diuji kepekaannya terhadap antibiotik kotrimoksazol dengan metode Kirby-Bauer, dan selanjutnya ditentukan uptake masing­ masing bakteri terhadap radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin. Bakteri E. coli yang resisten kotrimoksazol menunjukkan uptake sebesar 37, 1 ± 6,5% (n= 6) sementara bakteri E. coli non resisten menunjukkan uptake sebesar 32, 1 ± 3,7% (n= 6). Bakteri S. aureus yang resisten kotrimoksazol menunjukkan uptake sebesar 41,9 ± 7,2% (n= 6) sementara bakteri S. aureus non resisten menunjukkan uptake sebesar 37,3 ± 4,7%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bakteri yang telah resisten terhadap antibiotik kotrimoksazol masih dapat meng-uptake radiofarmaka 99mTc-siprofloksasin dengan nilai uptake yang sebanding dengan bakteri non resisten antibiotik kotrimoksazol.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Uptake, 99mTc-ciprofloxacin radiopharmaceutical, Resistant
Subjects: Medicine & Biology
Divisions: BATAN
IPTEK > BATAN
Depositing User: Sepriana Eka
Date Deposited: 28 Sep 2024 10:13
Last Modified: 28 Sep 2024 10:13
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/23764

Actions (login required)

View Item
View Item