Kajian gas rumah kaca, gelombang panjang dan suhu di Jawa

Samiaji, Toni and Sinatra, Tiin and Adetya, Emanuel and Mulyono, Mulyono (2011) Kajian gas rumah kaca, gelombang panjang dan suhu di Jawa. In: Seminar Nasional Sains Atmosfer dan Antariksa 2011, 22 November 2011, Puspiptek-Serpong.

[thumbnail of Prosiding_Samiaji_LAPAN_2011.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Samiaji_LAPAN_2011.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Gas rumah kaca (GRK) memegang peranan penting untuk memelihara suhu bumi. Umumnya gas rumah kaca akan memantulkan kernbali radiasi gelombang panjang (infra merah) sehingga akan menjadikan suhu bumi menjadi hangat, namun sejauh mana pengaruh gas rumah kaca terhadap radiasi gelornbang panjang, pengaruh radiasi gelombang panjang terhadap suhu dan pengaruh gas rumah kaca terhadap suhu tersebut perlu diteliti. Apakah memang betul dengan semakin banyak gas rurnah kaca di troposfer dan stratosfer maka radiasi gelombang panjang dengan panjang gelombang 4 mikrometer hingga 0.5 cm akan semakin kuat ? Gas rumah kaca pada penelitian ini rneliputi CO2, CH4, H20, O3 dan N2O Data konsentrasi gas-gas ini diperoleh dari pengukuran sensor AIRS dan MLS yang ditumpangkan pada satelit AQUA dan AURA, demikian pula data radiasi gelombang panjang diperoleh dari AIRS dan MERRA. Data ini berupa konsentrasi gas N2O yang ada di lapisan stratosfer berupa profil. Gas CH4 dalam bentuk konsentrasi terdapat pada 3 level ketinggian di troposfer sedangkan gas CO2 merupakan kolom troposfer dan H2O serta merupakan kolom total. Data GRK suhu maupun infra merah Pulau Jawa dari Agustus 2004 hingga Agustus 2011. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa radiasi gelombang panjang yang dipantulkan Pulau Jawa (OLR) pada siang hari lebih besar daripada malam hari. Radiasi gelombang panjang yang diterima Pulau Jawa dengan adanya awan akan semakin kuat. Suhu permukaan pulau Jawa baik siang maupun malam dari Agustus 2004 hingga Agustus 2011 cenderung naik, umumnya N2O stratosfer menguatkan gelornbang panjang yang diterima Pulau Jawa, kecuali pada lapisan dekat troposfer, bertambahnya uap air total nampaknya cukup berpengaruh menaikkan suhu permukaan di Pulau Jawa karena ikut menambah intensitas radiasi gelombang yang diterima tanah, bertambahnya ozon total pada siang hari akan menaikkan suhu permukaan bumi, tetapi tidak pada malam hari, bertambahnya metan troposfer akan menaikkan suhu permukaan bumi untuk siang hari, tetapi tidak untuk malam hari, CO2 mempunyai korelasi positif dengan suhu permukaan (sebesar 0.1124) dan radiasi gelombang panjang yang diterima bumi (sebesar 0.17), tetapi mempunyai korelasi negatif dengan OLR (sebesar -0.2927).

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords: Greenhouse gases, Longwave radiation, Temperature
Subjects: Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer > Perubahan Iklim
Divisions: LAPAN > Deputi Sains Antariksa Dan Atmosfer > Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
Depositing User: - Aullya -
Date Deposited: 27 Sep 2024 23:16
Last Modified: 27 Sep 2024 23:16
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/23728

Actions (login required)

View Item
View Item