Laporan Teknis 2016: Teknologi Pengelolaan Lahan Sub-Optimal

Waluyo, Setiyo Hadi and Sidauruk, Paston and Haryanto, Haryanto and Citraresmini, Ania (2017) Laporan Teknis 2016: Teknologi Pengelolaan Lahan Sub-Optimal. Technical Report. PAIR-BATAN.

[thumbnail of Laporan Teknis 2016: Teknologi Pengelolaan Lahan Sub-Optimal]
Preview
Text (Laporan Teknis 2016: Teknologi Pengelolaan Lahan Sub-Optimal)
Setiyo.PDF

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pengembangan sek:tor pertanian pada lahan marginal kering adalah salah satu target dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dengan tujuan akhir untuk ketahanan/kedaulatan pangan dan menuntaskan kemiskinan. Lombok NTB salah satu daerah yang selalu/rentan mengalami kekeringan. Laban di Lombok (utara) selalu mengalami kekeringan dan tingkat kesuburannya sangat rendah. Selain itu lahan didaerah ini rentan terhadap erosi karena sifat tanahnya yang fragile. Ketersediaan air adalah faktor pembatas utama untuk pengembangan sek:tor pertanian. Kegiatan pertanian di daerah ini sangat tergantung pada curah hujan (walaupun sangat jarang) dan ketersediaan air dalam tanah. Untuk daerah lahan kering di Lombok Utara, kegiatan pertanian sangat tergantung pada air yang ada didalam tanah. Untuk mendorong dan membantu petani untuk aktifitas pertanian pemerintah daerah telah membangun seratus lima puluh (150) sumur-sumur dalam. Namun demikian keberadaan sumur-sumur tersebut belum dimanfaatkan fungsinya secara optimal oleh petani. Selain itu informasi tentang air dalam tanah sendiri juga belum ada, seperti berapa banyak jumlahnya, asal air dari mana, umur air dan bagaimana mereka terisi kembali. v{3udidaya tanaman padi gogo varietas Situgintung produksi PAIR-BATAN telah dilakukan di Lombok Utara dengan sumber air dari salah satu sumur dalam yang ada. Padi ditanam pada tiga (3) kondisi pengairan, yaitu disiram (springkle), digenangi tiap 3 hari (Leh 1) dan digenangi tiap 6 hari (Leh 2). Pada sistem budidaya ini juga dikaji/dipelajari pemupukan berimbang integrasi dengan pupuk kandang, biochar dan pemakaian pupuk hayati IMR. Dari basil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan sistem pengairan springkle lebih baik daripada sistem Leb. Dari semua parameter yang diamati (Tabel 1 ), angka-angka yang diperoleh dari tanaman yang diairi secara springkle lebih tinggi dari tanaman yang diairi dengan penggenangan (Leh). Penggenangan Leh 2 tampak tidak mampu menyediakan air untuk tanaman, seperti terlihat pada data berat jerami yang diperoleh yaitu hanya separuh dari berat jerami tanaman dengan pengairan sringkle dan penggenangan Leb 1. Secara umum pemberian pupuk kandang dan pupuk hayati IMR memberikan efek positip terhadap berat jerami, jumlah malai, berat biji per malai dan berat biji per 1000 butir (Tabel 2). Pada percobaan ini pemberian pupuk hayati IMR menunjukkan efek positip yang paling tinggi. Dibandingkan dengan kontrol, berat jerami meningkat dari 64 g menjadi 81 g, jumlah malai dari 11 menjadi 13, berat biji per malai dari 1.867 g menjadi 2.533 g dan berat biji per 1000 butir dari 18.533 menjadi 19.688 karena perlakuan pupuk vi'hayati IMR. Pengamatan secara visual di lapangan menunjukkan pertumbuhan tanaman lebih subur dan lebih hijau akibat pemberian pupuk hayati IMR. Pada tabel 3 sampai tabel 8 menunjukkan bahwa untuk masing-masing parameter respon perlakuan pemupukan paling tinggi diperoleh dari tanaman yang disiram pakai springkler. Efek positip pemberian pupuk hayati juga tampak lebih dominan dari pada pupuk kandang dan pembenah tanah biochar. Dari data-data yang diperoleh kelihatan bahwa tidak ada interaksi positip antara pupuk hayati, pupuk kandang dan pembenah tanah biochar. Dari penelitian ini telah diperoleh (established) sistem pertanian tad ah hujan/tegalan (upland agriculture) tanaman padi gogo pada lahan marginal kering dengan menggunakan sumber air dari dalam tanah di Lombok Utara, Mataram, NTB. Untuk produksi tanaman padi gogo di Lombok utara secara optimal diperlukan budidaya tanaman dengan sistem pengairan secara springkle atau LEB, pemupukan NPK sesuai rekomendasi, pemaian pupuk kandang, pembenah tanah biochar dan pemanfaatan pupuk hayati IMR.

Item Type: Monograph (Technical Report)
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Pertanian
Divisions: BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 24 May 2018 04:36
Last Modified: 31 May 2022 04:36
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/2335

Actions (login required)

View Item
View Item