Iwan, Saskiawan and Arif, Nurkanto and Misbahul, Munir (2011) Pengelolaan limbah paska budidaya jamur sebagai basis pengembangan pupuk organik hayati. Technical Report. Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi, Cibinong. (Unpublished)
Laporan Teknik Pusat Penelitian Biologi LIPI_2011_Iwan_89-102.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (455kB)
Abstract
Akhir-akhir ini kegiatan budidaya jamur tiram dengan menggunakan serbuk gergaji meningkat dengan pesat. Dalam kegiatan budidaya jamur pangan dihasilkan dua “keuntungan” sekaligus berupa jamur pangan yang bernilai gizi dan bernilai ekonomi tinggi, serta material berupa hasil penguraian bahan organik (composting material) yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah (Bahar, 2010). Selama pertumbuhan jamur pangan terjadi proses biokimia yaitu proses enzimatis penguraian senyawa lignin, hemiselulosa dan selulosa menjadi senyawa dengan rantai yang lebih pendek (Velazques-Cedeno, et. al. 2004). Akibat dari proses ini terjadi perubahan sifat fisika dan kimia media tanam. Diantaranya adalah kandungan protein yang meningkat dan turunnya kadar serat kasar. Kondisi ini sangat memungkinkan untuk menggunakan limbah media tanam jamur untuk sebagai pupuk organik untuk memperbaiki kualitas tanah pertanian. Penggunaan pupuk organik selain dapat meningkatkan sifat fisika tanah juga dapat membantu memecahkan permasalahan rendahnya kadar Carbon dalam tanah pertanian. Selanjutnya pupuk kompos ini dapat dimodifikasi menjadi pupuk organik hayati dengan penambahan mikroba yang mempunyai kemampuan meningkatkan pengambilan nutrisi oleh tanaman dari dalam tanah atau udara. Mikroba yang digunakan sebagai pupuk hayati (biofertilizer) dapat diberikan langsung ke dalam tanah, disertakan dalam pupuk organik atau disalutkan pada benih yang akan ditanam. Bidang Mikrobiologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI telah berhasil mengisolasi, mengidentifikasi dan mempelajari karakter fisiologi beberapa mikroba yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati unggul. Beberapa mikroba tersebut mempunyai sifat mengikat Nitrogen, melarutkan senyawa fosfat hingga mampu menghasilkan senyawa yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Para pembudidaya jamur banyak yang belum menyadari bahwa limbah paska budidaya jamur sebenarnya merupakan bahan baku organik yang potensial untuk digunakan sebagai pupuk organik hayati. Hal itu bisa terlihat dengan menumpuknya material tersebut di sentra-sentra budidaya jamur tiram. Melalui kegiatan ini dengan aplikasi teknologi pupuk organik hayati diharapkan dapat memberikan nilai tambah limbah tersebut.
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Subjects: | Medicine & Biology > Microbiology |
Depositing User: | - Lukman Budiman |
Date Deposited: | 12 Sep 2024 14:29 |
Last Modified: | 12 Sep 2024 14:29 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/22987 |