Propagasi gelombang radio hf pada sirkit komunikasi stasiun tetap dengan stasiun bergerak

Pada makalah ini dibahas tentang perambatan gelombang radio pada frekuensi 72 MHz dan 10,2 MHz yang dihasilkan dalam kegiatan uji komanikasi dengan stasiun bergerak (mobile, Unt pertama dilakukan pada tanggal 28-31 Mei 2007 dalam perjalanan Bandung-Liwa pergi pulang, Ur kedua dilakukan pada tanggal 26-29 November 2007 dalam perjalanan Bandung-Banyuwangi pergi pulang. Data pendukung untuk analisis digunakan data ionasfer hasil pengamatan dari Stasiun Pengamat Dingantara Tanjungsari dan data jarak rambat terjaut gelombang permukaan yang ditentukan menggunakan paket program prediksi GWPS. Dari analisis diperoleh kesimpulan bahwa pada siang hari frekuensi 7,2 MHz bisa mergangkau jarak sampai dengan 500 km dan untuk frakuenst 10,2 MHz dapat menjangkau lokasi sampai dengan jarak 760 km atau lebih. Kemudian, untuk arak kurang dari 75 km, frekuensi 7,2 Milz bisa merambat sebagai grounduate maupun skyuane dan bergantung pada jends permukaan yang dilaluinya. Sedangkan untuk jarak yang lebih jauh dart 75 km, gelombang ini merambat sebagai skywave dan bergantung kepada lapisan ionosfer. Selanjutya, untuk jarak kurang dari 65 km, frekuenst 10,2 MHz bisa merambat sebagal groundwage maupun skyware. Sedangkan untuk jarak yang lebih jauh dari 65 km, gelombang ini merambat sebagai alkyuse. Terakhir, frekuensi 10,2 MHz berpeluang lebih besar mempunyat daerah bisu dibandingkan frekuensi 72 MHz. Radius daerah bisu untuk frekuensi in bisa mencapai 500 km.