Tiwah: the art of death in Southern Kalimantan

Vida, Pervaya Rusianti Kusmartono (2007) Tiwah: the art of death in Southern Kalimantan. Naditira Widya, 1 (2): 7. pp. 206-213. ISSN 1410 - 0932

[thumbnail of 344] Text
344 - Published Version

Download (44kB)

Abstract

Kelompok etnis Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah masih memelihara adat mengelola kematian, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kepercayaan Kaharingan. Kelompok etnis Dayak Ngaju (or Ngaju) terbagi lagi menjadi beberapa sub-kelompok kecil. Praktek mengelola kematian menekankan gagasan tentang hubungan kehidupan di alam maya dan alam baka yang dapat mempengaruhi kesejahteraaan manusia yang masih hidup. Fokus pengelolaan kematian ini adalah upacara kematian Tiwah. Kegiatan pengelolaan kematian merupakan suatu karya manusia sebagai realisasi pemenuhan aspek spiritual kepada yang lebih berkuasa atas hidup man usia dan aspek sosial kepada sesama manusia dan lingkungan di sekitarnya. Artikel ini akan membahas kosmologi dan praktek Tiwah di salah satu sub-kelompok kecil ini mendiami daerah Pendahara pada Sungai Katingan. Tujuan pembahasan tersebut adalah agar dapat mengerti bentuk karya, representasi dari karya, dan konteks sosial karya tersebut.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Pendahara, Kosmologi, Kematian, Rumah, Perahu, Seni, Ngaju, Tiwah, Austronesian, Death, Ritual, Dayak (Indonesian people)
Subjects: Social and Political Sciences > Social Concerns
Social and Political Sciences > Archaeology
Depositing User: Anif Maulidiawati
Date Deposited: 14 Apr 2024 13:32
Last Modified: 14 Apr 2024 13:32
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/22880

Actions (login required)

View Item
View Item