Tuasikal, Bokky Jeane and Handayani, Tri and Priyoatmojo, Dadang and Trinugraha, Afi Candra and Lelananingtyas, Nuniek and Dinardi, Dinardi (2017) Laporan Teknis 2016: Dokumen Teknis untuk Vaksin Radiasi Mastitis dan Brucellosis Serta PSPb Terhadap Kesehatan dan Reproduksi Ternak. Technical Report. PAIR-BATAN.
Boky Mastitis.PDF
Download (6MB) | Preview
Abstract
Kemampuan sinar gamma dapat dimanfaatkan untuk membuat vaksin iradiasi yang berguna mencegah penyakit radang ambing (mastitis) dan penyakit keluron menular (brucellosis) pada ternak. Bakteri penyebab mastitis subklinis dan brucellosis diradiasi dengan tujuan dapat melemahkan dan memperoleh strain dengan tingkat patogenesita rendah, namun tetap mampu merangsang timbulnya kekebalan pada tubuh ternak terhadap penyakit. Selain itu, teknologi nuklir dapat diterapkan pula pada teknik pelabelan isotop untuk Radioimmunoassay (RIA) sebagai diagnosa kebuntingan dini pada ternak ruminansia. Pada uji lapang terbatas kandidat vaksin radiasi mastitis menggunakan hewan model sapi perah. Hewan percobaan divaksinasi dengan SGB iradiasi taraf LD50, dengan dosis 3x108 cfu/ ekor, kemudian dibooster sebanyak 3 kali. Sapi yang tidak divaksin digunakan sebagai hewan kontrol. Berdasarkan hasil pemeriksaan darah, diketahui nilai rata-rata eritrosit sebesar 5,9 x 106 sel/mm3 dan PCV 32,2%. Kedua nilai tersebut masih dalam kisaran normal dimana nilai normal untuk eritrosit yaitu 5-10x106 sell mm3 dan PCV 24-46%. Sementara untuk nilai Hb diperoleh nilai rata-rata sebesar 10,4 g/dL dimana nilai tersebut masih dalam batas normal yaitu 10-17g/dL. Hal ini menunjukkan bahwa sapi yang divaksin dengan vaksin iradiasi mastitis tidak menyebabkan anemia pada sapi perah. Pada kegiatan uji in vivo Brucella abortus pada mencit (Mus musculus) dilakukan kegiatan infeksi pada 24 ekor mencit yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan. Tahapan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian B. abortus iradiasi terhadap diferensial sel darah putih (Leukosit) pada hewan percobaan. Hali pengamatan menunjukkan nilai rata rata dari diferensial Leukosit yaitu sel basofil, eosinofil, neutrofil, monosit dan limfosit praperlakuan pada mencit (Mus musculus) dalam kisaran normal, dimana nilai normal dari limfosit 48,8-83,19 %; neutrofil 9,86-39,11, basofil 0,07%, eosinofil 0,11-4,91 dan monosit 3,29-12,48%. Kegiatan pengembangan deteksi kebuntingan dini dengan RIA (radioimmunoassay) PSPb (Pregnancy Specific Protein type b) pada ternak ruminansia yaitu melakukan kegiatan untuk mendapatkan protein PSPB dengan konsentrasi tinggi dan pengujian perunut 1311-PSPB dengan parameter Non Specific Binding (NSB), Binding 0 (BO) dan uji immunoreaktivitas. Pada penelitian ini diperoleh PSPB hasil elektroelusi dengan konsentrasi 597.68±1.13 ng/ml; NSB dengan rerata nilai cacahan 50,783 CPM dan BO 51,496 CPM serta persentase immunoreaktivitas sebesar 8%. Nilai immunorekativitas dipandang perlu untuk ditingkatkan dengan cara mempertahankan konsentrasi protein melalui perbaikan metode pemekatan sekaligus mencegah protein loss dengan mengganti membran tabung pemekat lebih kecil dari 50 KDa MWCO (Molecullar Weight Cut Off).
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Peternakan |
Divisions: | BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 23 May 2018 06:08 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:36 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/2265 |