Ira, Mayasari (2021) Mitos ora ilok dalam pandangan masyarakat Jawa antara kepercayaan dan sanggahan sebagai bentuk kesembronoan (kajian pragmatik). Wacana: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajaran, 5 (2): 1. pp. 1-15. ISSN 2085-2053
2085-2053_5_2_2021-1.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution Share Alike.
Download (236kB) | Preview
Abstract
Penelitian ini membahas makna mitos sesuai dengan daerah dan budayanya, serta aspek ketidaksantunan kategori kesembronoan dalam menanggapi mitos ora ilok. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik simak dan catat. Data dalam penelitian ini diambil dari percakapan penutur dan mitra tutur masyarakat Mentoroto, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Hasil dari penelitian ini, pertama, mitos ora ilok masih dipercaya oleh kalangan orang tua, sedangkan sanggahan diucapkan oleh mitra tutur yang lebih muda. Kedua, ditemukan 6 kategori kesembronoan dari 12 kategori yang ada, yaitu kesembronoan subkategori asosiasi dengan gurauan ditemukan sebanyak 2 data, kesembronoan subkategori sinisme dengan ejekan sebanyak 8 data, kesembronoan subkategori kesombongan dengan gurauan sebanyak 1 data, kesembronoan subkategori pelesetan dengan gurauan sebanyak 6 data, kesembronoan subkategori seruan dengan gurauan sebanyak 3 data, dan kesembronoan subkategori melucu dengan gurauan sebanyak 4 data. Jadi, inti dari keenam kategori kesembronoan yang ditemukan adalah adanya sanggahan untuk mengungkapkan rasa tidak percaya terhadap mitos ora ilok dan merupakan sebuah ungkapan ketidakseriusan dengan tujuan untuk humor atau candaan.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ketidaksantunan, Kesembronoan, Customs, Taboos, Beliefs |
Subjects: | Social and Political Sciences > Social Concerns Language > Linguistics |
Depositing User: | Djaenudin djae Mohamad |
Date Deposited: | 19 Nov 2023 10:17 |
Last Modified: | 19 Nov 2023 10:17 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/22221 |