Mohamad, Sjarifudin and Agus, Nuryanto (1995) Hasil prediksi frekuensi HF. In: Seminar Antariksa Nasional 1995, 26 Oktober 1995, Jakarta.
Prosiding_1995_MohamadSjarifudin_183-213.pdf
Download (11MB) | Preview
Abstract
Sejak tahun 1981 pengamatan ionosfer Indonesia menggunakan ionosonda vertikal (IPS-41, IPS-42/DBD-43, IPS-51. DPS) yang ditempatkan di Pameungpeuk, Biak. IPS-71, Pontianak, Sumedang dan Manado. Mulai tahun 1990 hingga cahun 1994 berdasarkan data inoster yang didapat. dengan metoda prediksi AR (Auto Regression) frekuensi komunikasi dicerbickan Duku prediksi radio HE tahunan antar 1 bukota propinsi, antar satuan MABES ABRI, antar satuan PEMDA di Kawasan Timur Indonesia dan Kawasan Tengah Indonesia. Mulai tahun 1995, metoda AR: dilengkapi dengan metoda ASAPS (Advanced Stand-Alone Prediction System untuk membuat prediksi Cahunan dan bulanan Mana berisi informasi LUF (Lowest Useful Frequency). MUP (Maximum Usable Frequency), dan OWE (Optimum Working Frequency). Penggunaan ionosonda digital yang dilengkapi dengan sistem komunikasi data. memungkinkan dibuatnya sistem managemen frekuensi real-time. Untuk meningkatkan kecermatan prediksi yang mencakup seluruh kasawan Indonesia, perlu adanya ionosonda Kupang Medan. pengembangan model dan prediksi, sembuatan indeks Indonesia, usi komunikasi radio, dan penelician sounding. Diharapkan pada oblique tahun 1996 sistem ionosenda oblique antara Manado-Sumedang sudah dapat dioperasikan (Kerjasama LAPAN-UNSRAT-DSTO Australia) Mulai tahun 1995, diterbitkan buletin bulanan informasi lonosferr matahari, dan medan magnet bumi. Gangguan pada ionosfer akibat aktivitas matahari. variasi medan magnet bunt, dan gangguan alam menimbulkan gangguan pada komunikasi radio, yang diinformasikan kepada pengguna melalui siatem peringatan dini. _Untuk keperluan konunikasi radio VHF dan UHF dilakukan telaah crosposfer. propagasi gelombang radio me lalui dan dengan data TEC (Total Electron Concent) lonosfer akan dibuat model ionosfer untuk keperluan analisa propagasi sinyal GPS (Global Positioning system) pada sisten navigasi di Indonesia. Langkah selanjutnya adalah studi dan penelitian ionos fer untuk radar laut HF(sea state radar, sea wave radar. sea surface radar) vang merupakan awal untuk mempelajari OTHR (Over -The-Horizon-Radar)
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Antariksa > Dinamika Ionosfer dan Cuaca Antariksa Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Kerjasama Teknis > Bidang Sains dan Teknologi Atmosfer |
Divisions: | LAPAN > Deputi Sains Antariksa Dan Atmosfer |
Depositing User: | - mayang - |
Date Deposited: | 09 Sep 2024 09:49 |
Last Modified: | 09 Sep 2024 09:49 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/22201 |