Intensitas kebisingan berisiko menyebabkan gejala gangguan pendengaran di PT. X

Choirul Hasan, Jaya and Retno, Mardhiati and Cornelis, Novianus (2022) Intensitas kebisingan berisiko menyebabkan gejala gangguan pendengaran di PT. X. Journal of Public Health Innovation (JPHI), 2 (2): 9. pp. 178-189. ISSN 2775-1155

[thumbnail of 2775-1155_2_2_2022-9.pdf]
Preview
Text
2775-1155_2_2_2022-9.pdf - Published Version

Download (684kB) | Preview

Abstract

Kebisingan di dunia industri dapat menjadi salah satu faktor penyumbang terjadinya keluhan gangguan pendengaran pekerja. Bising merupakan bahaya yang sulit dipisahkan dari dunia industri, keberadaannya dalam dunia industri memberikan suatu ancaman bagi pekerja berupa gejala gangguan pendengaran. Tujuan utama penelitian ini adalah membuktikan bahwa gejala gangguan pendengaran berkaitan dengan karakteristik pekerja dan intensitas kebisingan di unit produksi PT. X. Data yang digunakan adalah data primer berupa pengisian angket dan sound level meter digunakan untuk pengukuran kebisingan. Teknik Sampling Jenuh digunakan dalam penelitian ini, dimana seluruh populasi menjadi sampel, dengan jumlah 82 pekerja unit produksi PT. X. Analisis univariat dan analisis bivariat (Chi Square Test) digunakan di penelitian ini. Hasil menunjukkan ada 65,9% pekerja mengalami gejala gangguan pendengaran dan ada 63,4% pekerja terpapar kebisingan diatas NAB, ada 57,3% pekerja tanpa alat pelindung telinga (APT) saat bekerja. Pekerja berumur ≥ 40 tahun ada 22%, sudah bekerja selama 5 tahun lebih sebanyak 63,4%, dan bekerja di unit berisiko ada 81,7%. Perhitungan angka risiko tertinggi ada pada intensitas kebisingan dengan Prevalensi Rasio 1,82 dibandingkan angka risiko usia, masa kerja, penggunaan APT. Terdapat hubungan bermakna antara gejala gangguan pendengaran dengan intensitas keterpaparan kebisingan (p value=0,002), usia (p value = 0,009), masa kerja (p value = 0,040), dan penggunaan APT (p value = 0,032). Penempatan unit kerja tidak berhubungan secara bermakna dengan gejala gangguan pendengaran (p value = 0,329). Berdasarkan hasil penelitian disarankan perlu adanya pelatihan terkait pentingnya penggunaan alat pelindung telinga dan mewajibkan seluruh pekerja unit produksi untuk menggunakan alat pelindung telinga.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Gangguan pendengaran, Intensitas bising, Risiko, Alat pelindung telinga, Hearing loss, Noise intensity, Risk, Ear protection equipment
Subjects: Health Resources > Environmental & Occupational Factors
Depositing User: - Elfrida Meryance Saragih
Date Deposited: 17 Jan 2024 09:00
Last Modified: 17 Jan 2024 09:00
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/22011

Actions (login required)

View Item
View Item