Kajian distribusi hujan di wilayah uji terbang roket, Pameungpeuk

Kondisi atmosfer sangatlah penting diketahui dalam peluncuran roket. Kondisi atmosfer yang tidak stabil merupakan salah satu halangan dalam peluncuran roket. Salah satu indikasi atmosfer sedang tidak stabil adalah terjadinya hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik dari distribusi curah hujan di wilayah uji terbang roket, Pameungpeuk. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan waktu peluncuran roket. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan dari satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) tahun 1988 hingga 2007. Pameungpeuk memiliki pola curah hujan monsunal di mana puncak musim hujannya terjadi pada bulan DJF (Desember, Januari, Februari) dan puncak musim kemaraunya terjadi pada bulan JJA (Juni, Juli, Agustus). Berdasarkan data rata-rata curah hujan bulanannya, dapat diketahui bahwa curah hulan minimum di Pameungpeuk terjadi pada bulan Agustus yaitu hanya mencapai 33 mm. Curah hujan minimum dapat dijadikan sebagai indikasi bahwa pada bulan tersebut kondisi atmosfernya paling stabil. Distribusi curah hujan per enam jam-an pada bulan Agustus pukul 01:00 hingga 07:00 WIB dalah 22%, pukul 07:00 hingga 13:00 WIB adalah 6%, pukul 13:00 hingga 19:00 WIB adalah 44%, dan pukul 19:00 hingga 01:00 WIB adalah 28%. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa kondisi atmosfer rata-rata paling stabil di wilayah uji terbang roket, Pameungpeuk yaitu pada bulan Agustus pukul 07:00 hingga 13:00 WIB.