Lucas Partanda, Koestoro (1981) Alkuturasi di Kraton Kasepuhan dan Masjid Panjunan. Cirebon. Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta. ISSN 02161419
2.Akulturasi Di Kraton Kasepuhan Dan Mesjid Panjunan, Cirebon.pdf - Published Version
Download (2MB) | Preview
Abstract
Pendukung kebudayaan adalah manusia. sejak kelahirannya dan dalam proses sosialisasi, manusia mendapatkan berbagai pengetahuan. Pengetahuan yang didapat dan dipelajari dari lingkungan keluarga pada lingkup kecil dan masyarakat pada lingkup besar, mendasari dan mendorong tingkah lakunya dalam mempertahankan hidup. Sebab manusia bertindak hanya karena adanya dorongan untuk hidup saja, tetapi juga karena suatu desakan baru yang berasal dari budi manusia dan menjadi dasar keseluruhan hidupnya yang dinamakan kebudayaan. Sehingga suatu masyarakat ketika berhadapan dan berinteraksi dengan masyarakat lain dengan kebudayaan yang berlainan, kebudayaan baru tadi tidak langsung diterima apa adanya. Tetapi dinilai dan diseleksi mana yang sesuai dengan kebudayaannya sendiri. Budi manusia yang menilai benda dan kejadian yang beraneka ragam di sekitarnya kemudian memilihnya untuk dijadikan tujuan maupun isi kelakuan budayanya.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Validated by Sri Wulan |
Uncontrolled Keywords: | Bangunan bersejarah, Sejarah kuno, Historic buildings, Ancient history, Acculturation |
Subjects: | Social and Political Sciences Social and Political Sciences > Archaeology |
Depositing User: | - Muhammad Indra |
Date Deposited: | 07 Mar 2024 04:21 |
Last Modified: | 07 Mar 2024 04:21 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/21855 |