Hubungan lingkungan pembelajaran pada sistem pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi dengan tingkat gejala depresi dan tingkat gejala cemas pada mahasiswa angkatan 2017-2020 fakultas kedokteran Universitas Pattimura Ambon

Lingkungan pembelajaran merupakan manifestasi dari sebuah kurikulum, sehingga penilaian lingkungan tersebut dalam sebuah institusi pendidikan kedokteran, merupakan bagian dari pelaksanaan evaluasi kurikulum.Saat ini Fakultas Kedokteran menggunakan kurikulum yang baru yaitu Sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK yang mulai diperkenalkan pada tahun 2005 lalu. Dalam sebuah penelitian melaporkan prevalensi depresi dan ansietas (gangguan cemas) terbanyak didapatkan pada mahasiswa kedokteran tahun pertama dan tahun terakhir. Tujuan dari peneliti yaitu ingin mengetahui tentang hubungan lingkungan pembelajaran pada sistem pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi dengan tingkat depresi dan cemas pada mahasiswa angkatan 2017-2020 Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dimana pengukuran variabel- variabelnya dilakukan pada satu saat dan hanya satu kali. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan lingkungan pembelajaran pada sistem pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi dengan tingkat gejala depresi (p=0,090) dan tingkat gejala cemas (p=0,76) pada mahasiswa angkatan 2017-2020 Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Ambon. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu peneliti tidak dapat menjangkau secara langsung responden karena sedang dalam masa pandemic covid-19,dan aktivitas perkuliahan tidak dilakukan secara tatap muka, jadi bisa saja responden mengisi kuesioner secara asal saja dan tidak jujur dalam mengisi kuesioner yang disediakan peneliti.