Karakteristik status obstetri pada pasien mioma uteri di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2018-2021

Mioma uteri atau leiomioma uteri atau fibroid yaitu tumor jinak dari otot polos rahim, yang terjadi pada 20-25% wanita usia reproduksi. Salah satu hal yang dapat merangsang terjadinya mioma uteri yaitu hormon estrogen, sehingga mioma uteri tidak dapat diidentifikasi sebelum masa pubertas dan mengecil atau bahkan menghilang saat memasuki masa menopause. Tidak semua mioma uteri memiliki gejala, gejalanya akan timbul berdasarkan lokasi dimana mioma uteri tersebut berada. Komplikasi dapat terjadi tergantung dari lokasinya, yang dapat mengganggu pada saat kehamilan sampai pasca-persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik status obstetri pada pasien mioma uteri RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2018-2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder rekam medik. Pengambilan sampel pada penelitian adalah total sampling. Berdasarkan hasil penelitian, pada 119 sampel, kasus mioma uteri terbanyak ditemukan pada usia 36-45 tahun (44,5%), jenjang pendidikan menengah (51,3%), pekerjaan IRT (66,4%), paritas multipara (47,1%), dan belum pernah mengalami abortus (95,8%). Sedangkan paling sedikit pada usia 17-25 tahun (1,7%), jenjang pendidikan dasar (16,0%), pekerjaan pensiunan (0,8%) dan Polri/TNI (0,8%), paritas grandemultipara (5,9%), dan yang pernah mengalami abortus ≥ 2 kali (1,7%).