Rahayu Kusumastuti, RK and Sriyono, SR and Sofia L Butar butar, SLBB and Diah Erlina Lestari, DEL and Geni Rina Sunaryo, GNR (2016) DETERMINATION OF THE MOLECULAR STRUCTURES AND CHEMICAL COMPOSITION OF CORROSION INHIBITOR USING FTIR AND GCMS. In: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2016, 4-5 Agustus 2016, BATAM.
PROSIDING_SENTEN_2016.pdf
Download (145MB) | Preview
Abstract
ABSTRACT
DETERMINATION OF THE MOLECULAR STRUCTURES AND CHEMICAL
COMPOSITION OF CORROSION INHIBITOR USING FTIR AND GCMS. RSG GAS
secondary cooling system is an open recirculating water cooling systems , it means coolant
is in direct contact with the outside air circulation . The problems that may arise in an open
recirculating system is the inclusion of oxygen into the water, results in oxidation of the
material in the secondary coolant. The use of a corrosion inhibitor is one of the efforts made
to inhibit the corrosion process. Effectiveness of the inhibitor can be determined by knowing
the chemical composition in the inhibitor. The purpose of this study was to determine the
chemical composition of corrosion inhibitor that is used in secondary coolant. Analysis is
done using FTIR and GCMS. From the results of FTIR for corrosion inhibitor, it was found
that O-H group , N-H as amide, amine at 3550 cm-1, the C-H stretch at 2962 cm-1, the
stretch Si-CH3 at 2904–2962 cm-1 then follow of IR absorption on 789–796 cm-1. IR
absorption at 1020–1074 cm-1 indicate Si-O-Si stretching. The C=O stretch at 1718 cm-1 ,
1627cm-1 and 1178 cm-1. The phosphate compound is at 1700 cm-1, 1048 cm-1 and follow
absorption on 501 cm-1. The aromatic compound, C=C is at 1408 cm-1 and 644 cm-1. The
elucidation with GC-MS revealed of organic compounds including Methane, Alcohols,
Aromatic compounds, Ethers, Esters, Amides.
Keyword: Chemical Composition, Corrosion Inhibitor, FTIR, GCMS
ABSTRAK
PENENTUAN STRUKTUR MOLEKUL DAN KOMPOSISI KIMIA PADA INHIBITOR
KOROSI MENGGUNAKAN FTIR DAN GCMS. Sistem pendingin sekunder RSG GAS
merupakan sistem pendingin sirkulasi terbuka, itu berarti sistem langsung berhubungan
dengan udara luar. Masalah yang mungkin timbul dalam sistem sirkulasi terbuka adalah
masuknya oksigen ke dalam air, sehingga menyebabkan terjadinya proses oksidasi dalam
pendingin sekunder. Penggunaan inhibitor korosi merupakan salah satu upaya yang
dilakukan untuk menghambat proses korosi. Efektivitas kinerja inhibitor dapat diprediksikan
dengan mengetahui komposisi kimia dalam inhibitor ini. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan komposisi kimia dari inhibitor korosi yang di gunakan pada pendingin sekunder.
Analisis dilakukan dengan menggunakan FTIR dan GCMS. Dari hasil FTIR, ditemukan
adanya kelompok OH, NH sebagai amida, amina pada 3550 cm-1, peregangan CH di 2962
cm-1, peregangan Si-CH3 pada 2904-2962 cm-1 kemudian ikuti dari serapan pada 789-796
cm-1. adanya serapan IR pada 1020-1074 cm-1 menunjukkan adanya ikatan Si-O-Si.
regangan ikatan C=O di informasikan adanya serapan pada 1718 cm-1 dan 1627 cm-1
diikuti 1178 cm-1. Adanya senyawa fosfat terjadi pada serapan pada 1700 cm-1, 1048 cm-1
dan ikuti penyerapan pada 501 cm-1. Senyawa aromatik, C = C pada 1408 cm-1 diikuti
adanya serapan pada 644 cm-1. Penjelasan dengan GCMS mengungkapkan senyawa
organik termasuk Metana, Alkohol, senyawa aromatik, Eter, Ester, Amida.
Keyword: Komposisi kimia, Inhibitor Korosi, FTIR, GCMS
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir Taksonomi BATAN > Keselamatan dan Keamanan Nuklir |
Divisions: | BATAN > Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir IPTEK > BATAN > Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 21 May 2018 06:16 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:45 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/2168 |