Analisis perilaku angin di lapisan 850 hPa hasil observasi data WPR dikaitkan dengan perilaku data indeks monsun global di Indonesia

Noviyanti, Erfien Kaparang and Eddy, Hermawan (2010) Analisis perilaku angin di lapisan 850 hPa hasil observasi data WPR dikaitkan dengan perilaku data indeks monsun global di Indonesia. Jurnal Sains Dirgantara, 8 (1): 1. pp. 1-24. ISSN 1412-808X

[thumbnail of Prosiding_Eddy Hermawan_Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim_2010.pdf]
Preview
Text
Prosiding_Eddy Hermawan_Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim_2010.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
Official URL: http://-

Abstract

Dalam studi ini dilakukan analisis perilaku angin di lapisan bawah troposfer atau tepatnya di "sekitar" lapisan 850 hPa, setara dengan ketinggian di "sekitar" 1,5 km di atas permukaan laut (dpl) hasil observasi data wind profiling radar (WPR) di kota-kota Pontianak, Biak, Manado, Serpong dan Kototabang, khususnya di saat bulan basah (BB) dan bulan kering (BK) selama beberapa bulan pengamatan. Hasilnya menunjukkan bahwa ternyata data WPR cukup representatif digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya monsun di kawasan Benua Maritim Indonesia (BMI). Hasil lebih lanjut menunjukkan bahwa kota-kota yang letaknya relatif dekat dengan garis ekuatorial, seperti Pontianak dan Biak ternyata relatif kuat dipengaruhi oleh angin zona (Barat-Timur), sementara kota yang relatif jauh dari garis ekuatorial (seperti Manado), ternyata relatif kuat dipengaruhi oleh angin meridional (Selatan-Utara). Belum ada hasil analisis lebih lanjut mengapa hal ini terjadi. Namun, diduga kuat hal ini disebabkan karena adanya pengaruh gaya coriolis (coriolis force) khususnya pada lapisan bawah troposfer di wilayah yang letaknya relatif agak jauh dari garis ekuatorial dibanding di wilayah yang tepat berada pada ekuatorial mengingat nilai gaya coriolis sendiri mendekati nol (sangat kecil) untuk wilayah di ekuatorial. Hal menarik lainnya bahwa ternyata angin zonal lebih kuat pengaruhnya terhadap data AUSMI. (autralian monsoon index) sementara angin meridional lebih kuat pengaruhnya terhadap data WNPMI (western north pacific monsoon index) dengan nilai korelasi masing-masing sekitar 0,76 dan 0,45. Pembahasan lebih mendalam tentang analisis di atas, kami bahas dalam tulisan ini.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: sinyal monsun, WPR, indeks monsun global.
Subjects: Astronomy & Astrophysics
Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer > Perubahan Iklim
Divisions: LAPAN > Deputi Sains Antariksa Dan Atmosfer > Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
Depositing User: - Rahmahwati -
Date Deposited: 06 Feb 2024 04:13
Last Modified: 06 Feb 2024 04:13
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/21554

Actions (login required)

View Item
View Item