Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) sebagai penerapan homecare pasien asma dengan resistensi saluran nafas non elastis di Puskesmas Temindung Samarinda

Sholichin and Mayusef Sukmana and Muhammad Aminuddin and Sirajul Munir and Abdilah Iskandar and Henny Sri Purwanti (2023) Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) sebagai penerapan homecare pasien asma dengan resistensi saluran nafas non elastis di Puskesmas Temindung Samarinda. Manuju: Malahayati Nursing Journal, 5 (1): 22. pp. 252-266. ISSN 2655-2728

[thumbnail of Jurnal_Sholichin _Universitas Mulawarman_2023-22.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Sholichin _Universitas Mulawarman_2023-22.pdf

Download (320kB) | Preview

Abstract

Resistensi saluran nafas nonelastik adalah resistensi terhadap aliran udara atau tahanan gesekan terhadap aliran udara dalam saluran nafas pada pasien asma, adanya resistensi saluran nafas nonelastik ini menyebabkan pasien asma harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas. Resistensi saluran nafas nonelastik dapat diukur dengan spirometer atau alat mini peak flow meter (PFM). Salah satu cara mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta mempertahankannya dan mencegah obstruksi jalan napas yaitu dengan cara melakukan SEFT. SEFT merupakan teknik terapi yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan metode tapping pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi tubuh. Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran karakteristik responden dan perbedaan penurunan resistensi saluran nafas nonelastik hasil pengukuran rata-rata persentase APE sebelum dan sesudah dilakukan SEFT. Quasi eksperimen dengan pendekatan desain randomized one group pretest-posttest. Sampling dilakukan dengan cara simple random sampling berdasarkan kriteria inklusi. Instrumen menggunakan terapi metode SEFT dan alat mini PFM, kemudian dilakukan pengumpulan dan pengolahan data (editing, coding, scoring, tabulating) lalu dilakukan analisa data menggunakan uji alternative Wilcoxon dengan α 0,05. Jumlah sampel penelitian sebanyak100 responden dengan menggunakan teknik random sampling. Sebanyak 6 responden yang nilai Persentase APE Sesudah SEFT lebih kecil daripada Persentase APE Sebelum SEFT, sebanyak 93 responden nilai Persentase APE Sesudah SEFT lebih besar daripada nilai Persentase APE Sebelum SEFT dan 1 responden yang nilainya sama sebelum dan sesudah SEFT. Hasil uji statistik didapatkan p <  (0,05) berarti ada perbedaan yang signifikan resistensi saluran nafas nonelastik sebelum dan sesudah di lakukan SEFT. SEFT dapat menurunkan resistensi saluran nafas nonelastik. Penelitian ini merekomendasikan SEFT dapat menjadi salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan pasien PPOK.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: SEFT , resistance channel breath nonelastic, respiratory disseases
Subjects: Health Resources > Health Education & Manpower Training
Medicine & Biology > Occupational Therapy, Physical Therapy, & Rehabilitation
Urban & Regional Technology & Development > Health Services
Depositing User: - Een Rohaeni
Date Deposited: 14 Dec 2023 00:29
Last Modified: 14 Dec 2023 00:29
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/21292

Actions (login required)

View Item
View Item