Laras Tursilowati (2005) Pulau panas perkotaan akibat perubahan tata guna dan penutup lahan di Bandung dan Bogor. Jurnal Sains Dirgantara, 3 (1): 5. pp. 43-64. ISSN 1412-808X
Jurnal_Tursilowati_LAPAN_2005.pdf
Download (9MB) | Preview
Abstract
Perkembangan pembangunan perkotaan akan mengakibatkan perubahan unsur-unsur iklim, terutama di pusat kota akan berbeda dengan wilayah di sekitarnya yang dikenal sebagai fenomena "pulau panas perkotaan" atau "Urban Heat Island" (UHI). Pada penelitian ini dianalisis perubahan suhu udara yang diakibatkan oleh perubahan tata guna dan penutup lahan dengan daerah pengamatan di Jawa Barat dengan periode pengamatan tahun 1994 dan 2001. Data yang digunakan adalah data satelit Landsat TM 5 an ETM7 dengan resolusi spasial 30m x 30m, data iklim dari tahun 1970-2003, juga data tata guna lahan dari tahun 1994-2003. Hasil analisis menunjukkan adanya perlu bahan lahan yang cenderung menaikkan suhu, antara lain lahan pemukiman, industri, dan lahan terbuka, yang semakin luas. Akibatnya UHI yang terbentuk sebagian besar berada di atas lahan ini. Persentasi perubahan lahan pemukiman di Bogor (11,3%) lebih besar daripada di Bandung (5,39%). Sebaliknya penutup lahan yang bisa meredam suhu seperti lahan bervegetasi tinggi (hutan), tanaman semusim, perkebunan, dan tubuh air justru berkurang. Dari kedua wilayah pengamatan, lahan hutan mengalami pengurangan luas, di Bogor bahkan mencapai 32,73%, sedangkan di Bandung 26,64%. Seiring dengan perubahan peruntukan lahan ini maka terjadi perubahan suhu udara. Kenaikan luas area terbesar terkait dengan suhu udara terjadi di wilayah Bogor pada rentang (24-28)°C dengan kenaikan area sebesar 29,56%, kemudian di Bandung pada rentang (24-29) dengan kenaikan sebesar 21,79%. Area dengan suhu tertinggi di Bandung yang mengalami kenaikan adalah area dengan rentang suhu (28-29)°C, sedangkan di Bogor adalah pada rentang suhu (27-28)°C.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pulau panas perkotaan, penutup lahan, tata guna lahan |
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer > Perubahan Iklim |
Divisions: | LAPAN > Deputi Sains Antariksa Dan Atmosfer > Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer |
Depositing User: | - Aullya - |
Date Deposited: | 13 Dec 2023 04:12 |
Last Modified: | 13 Dec 2023 04:12 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/21254 |