Laporan Teknis 2017: DOKUMEN TEKNIS PEMBUATAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA DAN IKAN

Penguasaan teknologi terutama di bidang pertanian sebagai mayoritas perekonomian rakyat Indonesia masih rendah, walaupun hasil litbang di bidang ini cukup banyak sehingga produktifitas pertanian kita masih rendah. Penerimaan ini bisa disebabkan oleh sumber daya manusia yang berada di perdesaan atau pengenalan teknologi kepada masyarakat yang asih kurang. Menjawab permasalahan di atas dan menghadapi tantangan ke depan, pemerintah menginisiasi adanya Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) melalui adopsi pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan inovasi yang pada akhirnya dapat menggerakkan perekonomian masyarakat, sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. RPJMN 2015-2019 memuat mengenai strategi penguatan sistem inovasi nasional dan sistem inovasi daerah sehingga nantinya mampu meningkatkan sumbangan terhadap pembangunan ekonomi nasional, salah satu nya adalah dengan terbentuknya lembaga ATP dibawah bimbingan dan supervisi BATAN di Musi Rawas yang diharapkan bisa meningkatkan produktifitas pertanian secara umum dan perekonomian khususnya. Program utama yang diterapkan BATAN pada kegiatan ini adalah sistem pertanian terpadu dengan memanfaatkan hasil Litbang BATAN berupa Varietas unggul padi dan kedelai serta teknologi pengolahan pakan dan manajemen pemeliharaan ternak sapi sebagai inti pertanian terpadu yang bisa mengurangi biaya produksi serta meningkatkan pendapatan petani. Hasil yang diperoleh tahun 2017 adalah terbentuknya kelembagaan ATP Musi Rawas, terbangunnya prasarana dan sarana ATP berupa kandang sapi, dan peralatan untuk perbenihan, terselenggaranya pelatihan teknis penangkaran kedelai, kewirausahaan dan pemeliharaan ternak sapi secara komunal, meningkatnya kemampuan teknis petani/masyarakat dalam pengembangan pertanian terpadu, meningkatnya kewirausahaan petani penangkar dan kelompok UMKM, meningkatnya pemanfaatan hasil litbang pertanian BATAN di ATP, dan tercapainya akses informasi produk teknologi BATAN di bidang pertanian ke mitra dan masyarakat. Hasil penangkaran varietas padi BATAN "Bestari" MT3 th 2016 di Desa L Sidoharjo luas 10 Ha, hasil panen akan dipakai untuk didistribusikan untuk UPSUS tahun 2017. Hasil diperoleh berkisar antara potensi hasil 12,04 Ton/Ha (Panen Awai Mei 2017). Penyebaran varietas padi BATAN "Bestari" seluas 150 Ha oleh 8 kelompok tani desa U1 Pagersari (Kecamatan Purwodadi), potensi hasil yang diperoleh 9,4 Ton/Ha (Panen Mei 2017). Penangkaran varietas kedelai BATAN MT2 (2016)= 5 Ha di Kelompok tani "Giat Bersama" Desa E Wonokerto Kee. Tugumulyo (Hasil rata-rata 1,8 Ton/Ha) (Mutiara 1, Rajabasa, dan Gamasugen 2). Penyebaran varietas kedelai SATAN MT 2 (2016) =
25 Ha (Hasil rata-rata 1,2 Ton/Ha), hasil rendah karena genangan air akibat hujan yang terus menerus. Sementara itu pengenalan starter MikroStar LA2 untuk pembuatan jerami padi fermentasi serta pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak sapi sudah dilakukan dengan baik terutama di desa Y Ngadirejo. Pengusaha pemula berbasis teknologi (PPBT) yang bergerak di bidang perbenihan sudah dihasilkan yaitu bapak Martono (KSU Kartika Sejati).

Kata kunci : Agro-techno-park, teknologi, PPBT, benih, padi, kedelai, sapi