SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT (HA) SEBAGAI GRAFT TULANG SINTETIK

Darwis, Darmawan and Warastuti, Yessy (2008) SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT (HA) SEBAGAI GRAFT TULANG SINTETIK. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 4 (2). pp. 143-153. ISSN 1907-0322

[thumbnail of SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT (HA) SEBAGAI GRAFT TULANG SINTETIK] Text (SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT (HA) SEBAGAI GRAFT TULANG SINTETIK)
549

Download (24kB)

Abstract

Telah dilakukan pembuatan dan karakterisasi komposit hidroksiapatit/PVA/PVP/khitosan dengan teknik radiasi.
Hidroksiapatit (HA) disintesis dari kalsium hidroksida dan asam fosfat pada suhu dan pH terkontrol menggunakan metode basah (wet method). Sedangkan komposit HA/PVA/PVP/khitosan dibuat dengan radiasi sinar gamma pada berbagai dosis. Untuk mengevaluasi HA yang terbentuk selama proses sintesis maka dilakukanlah karakterisasi beberapa parameter seperti rasio CA/P, pengukuran gugus fungsi menggunkan FTIR dan analisis ukuran kristal dengan SEM. Analisis terhadap komposit hasil iradiasi dilakukan terhadap fraksi gel. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata rasio Ca/P dari 3 batch produksi adalah 1,69. Hasil pengukuran gugus fungsi dengan FTIR menunjukkan serapan pada bilangan gelombang (wave number) 1035, 603 dan 565 cm-1 yang merupakan gugus fosfat (PO4-3); bilangan gelombang 1421 cm-1 yang merupakan gugus karbonat (CO3-2); dan bilangan gelombang 3450 cm-1 yang merupakan gugus hidroksil (OH). Hasil ini menunjukkan bahwa sintesis dengan metode basah menghasilkan senyawa hidroksiapatit dengan tingkat kemurnian yang sangat baik. Komposit HA/PVA/PVP/ khitosan yang diiradiasi dengan sinar gamma pada dosis 5 hingga 30 kGy menghasilkan fraksi gel antara 80 - 90 %. Komposit dengan kandungan fraksi gel yang tinggi ini bersifat kaku dan mempunyai kendala dalam pemakaian klinis. Penambahan etanol 5 % pada komposit dan iradiasi pada dosis 25 kGy dapat menurunkan fraksi gel dari 90 % menjadi 30 % serta gel yang dihasilkan bersifat elastis dan mudah dibentuk sesuai keinginan. Sedangkan penambahan gliserin 6 %
hanya menurunkan fraksi gel dari 90 % menjadi 80 %. Etanol 5 % merupakan scavenger yang lebih efektif dibandingkan dengan gliserin 6 %.

Item Type: Article
Subjects: Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Kesehatan
Divisions: BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi
Depositing User: Administrator Repository
Date Deposited: 19 May 2018 07:16
Last Modified: 02 Jun 2022 02:36
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/2091

Actions (login required)

View Item
View Item