Klasifikasi pengguna Shopee berdasarkan promosi menggunakan Naïve Bayes

Belanja online merupakan transaksi jual beli barang atau jasa melalui media perantara yaitu jejaring sosial. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan pola konsumsi dan cara belanja masyarakat yang awalnya konvensional beralih melalui layanan E-Commerce yaitu, meningkatnya minat masyarakat dalam berbelanja online yang disebabkan adanya wabah virus COVID-19, dan sepanjang tahun 2019 pengguna E-Commerce yang melakukan transaksi online mencapai 168.3 juta orang. Berdasarkan data laporan iprice tahun 2020 Shopee merupakan E-Commerce yang paling banyak dikunjungi dengan total pengunjung 129.320.800. Shopee merupakan pihak ketiga yang menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran maka dari itu Shopee tidak bertanggung jawab atas pemasaran produk yang dijual. Untuk menarik minat konsumen penjual memerlukan promosi yang menarik. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk mengklasifikasikan pengguna E-Commerce. Tujuan penelitian untuk mengklasifikasikan pengguna E-Commerce ini berdasarkan promosi yang dipakai menggunakan algoritma Naïve Bayes dengan metodologi Knowledge Discovery in Database (KDD). Dilakukan sembilan skenario pengujian dengan cross validation yang menunjukan bahwa performa terbaik yaitu skenario pengujian dengan menggunakan 3 fold yang menghasilkan performa dengan nilai accuracy sebesar 88,73%, dan dengan nilai kappa yang diperoleh sebesar 0,451 yang termasuk kedalam kategori cukup (moderate). Berdasarkan hasil tersebut maka, model yang dihasilkan oleh algortima Naïve Bayes ini cukup konsisten.