Teknik operasi dan faktor risiko residif hernia inguinalis lateralis di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara

Muhammad Sayuti and Cut Khairunnisa and Elsa Nur Salsabila and Jihan Haura and Rani Aprilita (2023) Teknik operasi dan faktor risiko residif hernia inguinalis lateralis di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara. MANUJU: MALAHAYATI NURSING JOURNAL, 5 (3): 9. pp. 728-738. ISSN 2655-2728

[thumbnail of Jurnal_Muhammad Sayuti_Universitas Malikussaleh_2023-9.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Muhammad Sayuti_Universitas Malikussaleh_2023-9.pdf

Download (241kB) | Preview

Abstract

Hernia inguinalis lateralis (HIL) adalah penonjolan isi rongga perut, yang keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior. Faktor risiko terjadinya hernia inguinalis adalah peningkatan tekanan intra-abdominal karena batuk kronis, sembelit, asites atau angkat berat, ketika ada kelemahan otot dinding perut karena usia tua, kehamilan atau prematuritas, sayatan operasi yang menyebabkan hernia insisional dan adanya obesitas. Prinsip penatalaksanaan hernia inguinalis lateralis adalah konservatif dan operatif. Tindakan pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional yaitu melakukan tindakan hernia repair baik secara open maupun laparoskopik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui teknik operasi dan faktor risiko hernia inguinalis lateralis residif di RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun 2018–2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang terdiagnosis hernia inguinalis lateralis residif di RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara yang tercatat pada tahun 2018 sampai 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Hasil penelitian menunjukkan kejadian HIL residif sebesar 8,5%, faktor risiko terbanyak pada usia ≥60 tahun (73,3%), jenis kelamin laki-laki (100%), obesitas (53,3%), riwayat aktivitas berat (100%), riwayat batuk kronis (60%), memiliki riwayat retensio urin (26.7%), riwayat konstipasi (66,67%) dan teknik operasi pertama yang digunakan pada 15 pasien HIL residif adalah 40 % non mesh graft dan 60% dengan mesh graft. Usia, jenis kelamin, obesitas, riwayat aktivitas berat, riwayat batuk kronis, retensio urin serta riwayat konstipasi merupakan faktor risiko hernia inguinalis lateralis residif di RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara tahun 2018 – 2021.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Hernia Inguinalis Lateralis, Hernia Repair, Faktor Risiko
Subjects: Health Resources
Depositing User: - Een Rohaeni
Date Deposited: 14 Nov 2023 02:25
Last Modified: 14 Nov 2023 02:25
URI: https://karya.brin.go.id/id/eprint/20854

Actions (login required)

View Item
View Item