Waluyo, Setiyo Hadi (2017) Laporan Teknis 2017: PENGELOLAAN LAHAN SUB-OPTIMAL KERING. Technical Report. PAIR BATAN.
Dr. Setiyo HW.pdf
Download (1MB) | Preview
Abstract
Pengembangan Iahan inatginal kering sektor pertanian adalah salah satu target dari pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dengan tujuan akhir untuk mencapai ketahanan/kedaulatan pangan dan menuntaskan kemiskinan. Lombok Utara NTB salah satu daerah yang rentan terhadap ketahanan pangan. Laban di Lombok: utara selalu mengalami kekeringan dan tingkat kesuhurannya sangat rendah. Selain itu lahan didaerah ini rentan terltadap erosi karena sifat tanahnya yang fragile, didominasi oleb pasir. Ketersediaan air adalah fak:tor pembatas utama untuk: pengembangan sektor perta:nian. Kegiatan pertanian di daerah ini sangat tergantung pada ketersediaan air dalam tanah dan curah hujan yang tidak menentu. Untuk mendorong petani pemerintah daerah telah membangun seratus lima puluh (150) sumur-sumur dalam untuk kegiatan pertanian. Namun demikian fungsi sumur-sumur tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani. Sementara itu informasi tentang sumber air tanah. tersebut juga belum ada, seperti berapa banyak jumlahnya, asal air dari mana, umur air dan bagaimana mereka terisi kembali.
Budidaya tanaman sorghum varietas Samurai 1 produksi PAIR-BATAN telah dilakukan di Lombok Utara dengan meenggunakan sumber air tanah untuk pengairannya. Sorghum ditanam pada dua (2) sistem pengairan, yaitu digenangi dan ditetesi (drip irrigation). Pada percobaan lapangan ini juga dipelajari pemupukan berimbang yang diintegrasikan dengan biochar, pupuk hayati dan hormon tumbuh FITOSAN.
Dari basil yang diperoleh menunjukkan bahwa sistem pengairan tetes janh lebih efisien dibandingkan dengan pengairan genangan, Water Use Efficiency (\VUE) pada sistem Tetes 2 kali lebih besar daripada sistem genangan. Pemberian pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan basil. Pada percobaan ini pemberian pupuk bayati, hormon FITOSAN dan biochar tidak menunjukan terjadinya kenaikan pertumbuban dan basil. Namun pengamatan secara visual di lapangan menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman lebih subur clan lebih hijau akibat pemberian pupuk hayati, fitosan clan biochar tersebut daripada kontrol.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem pertanian tadab. bujan/tegalan (upland agriculture) tanaman sorghum dapat dilakukan pada Jaban marginal kering dengan sistem pengairan tetes menggunakan sumber air tanah di Lombok Utara, Mataram, NIB. Untuk mendapatkan produksi yang optimal diperlukan pemupukan NPK sesuai rekomendasi, pemupukan Si, pemanfaatan pupuk hayati, pemakaian FITOSAN dan biochar.
Kata Kunci : Sorghum, lab.an kering, irigasi, tetes, leb
Item Type: | Monograph (Technical Report) |
---|---|
Subjects: | Taksonomi BATAN > Isotop dan Radiasi > Pemanfaatan Isotop dan Radiasi > Bidang Pertanian |
Divisions: | BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi IPTEK > BATAN > Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi |
Depositing User: | Administrator Repository |
Date Deposited: | 19 May 2018 06:22 |
Last Modified: | 31 May 2022 04:36 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/2079 |