Soedono and Sarinah P SP and Suwignyo and Sar'an (2000) Variasi iklim bulanan dan musiman wilayah Kota Bandung dan Jakarta. Project Report. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Bandung.
Laporan_Soedono_LAPAN_2000.pdf - Published Version
Download (4MB) | Preview
Abstract
Penelitian iklim wilayah perkotaan dimaksudkan guna mengetahui perubahan nilai nilai unsur iklim di wilayah tersebut sebagai akibat danya perkembangan yang terjadi di wilayah perkotaan. Dalam penelitian ini diambil kota Bandung dan Jakarta sebagai daerah penelitian mengingat bahwa ke dua kota tersebut cukup pesat perkembangannya dalam kurun waktu 20 tahun. Untuk kota Bandung diwakili oleh Bandung bagian Utara dengan memakai data meteo permukaan dari stasiun BMG Cemara karena stasiun Lanud Husein relatif kurang lengkap. Untuk wilayah Jakarta dipakai data dari stasiun meteo Bandara Cengkareng, Pelabuhan Tanjung Priok, Bandara Halim dan Kantor Pusat BMG (J-Obs. Kwitang). Stasiun Kemayoran sudah sejak tahun 1989 tidak mengumpulkan data meteo oleh karena itu dalam analisa tidak melibatkan stasiun Kemayoran. Dari grafik variasi bulanan maupun musiman dapat diketahui bahwa temperatur kota Jakarta pada umumnya mengalami kenaikan. Kelembaban untuk daerah Cengkareng dan Tanjung Priok mengalami penurunan, Kwitang dan Halim secara bulanan agak tetap sedangkan secara musiman mengalami kenaikan. Secara musiman curah hujan di Jakarta cenderung mengalami kenaikan sedangkan secara bulanan daerah- daerah Cengkareng, Tanjung Priok, dan Kwitang menurun, Halim meningkat. Kecepatan angin pada umumnya untuk kota Jakarta mengalami penurunan. Untuk kota Bandung bagian Utara baik secara bulanan maupun musiman suhu mengalami penurunan sedangkan kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin mengalami kenaikan. Hasil pengolahan data berupa kontur variasi tahunan unsur iklim (suhu, kelembaban, curah hujan dan kecepatan angin) kota Jakarta menunjukkan pada umumnya dari tahun ke tahun suhu mengalami peningkatan dan tampak adanya "Heat Island" di pusat kota (J-Obs). Kelembaban kecuali Cengkareng dan Halim umumnya dibawah 80%. Pengaruh El Nino tampak di pusat kota (J-Obs) antara tahun 1982-1983 dengan kelembaban dibawah 68%. Curah hujan dalam tahun 1980-1990 untuk daerah Jakarta Utara (Tg.Priok ), Barat (Cengkareng ) dan Pusat (J- Obs) dibawah 1400 mm. Kecepatan angin pada umunya lemah (kurang dari 6m/detik), kecepatan tertinggi tampak terjadi di daerah Utara sekitar tahun 1982. Perkembangan kota baik Bandung maupun Jakarta dapat dilihat dari grafik adanya kenaikan jumlah penduduk, kendaraan bermotor dan industri dari tahun ke tahun yang terus meningkat.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Iklim, musim, kelembaban, curah hujan, climate, weather, rainfall intensity |
Subjects: | Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer > Perubahan Iklim Taksonomi LAPAN > Sains Antariksa dan Atmosfer > Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan > Sains Teknologi Atmosfer |
Divisions: | LAPAN |
Depositing User: | - mayang - |
Date Deposited: | 27 Oct 2023 00:12 |
Last Modified: | 27 Oct 2023 00:12 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/20715 |