Tinjauan kandungan uap air di atmosfer untuk penentuan situs astronomi di Indonesia

Suatu program untuk menyeleksi lokasi calon observatorium multi-wavelength di Indonesia telah diusulkan dewasa ini (Hidayat et al. 2010). Beberapa parameter dasar telah dievaluasi. Studi ini menyarankan bahwa daerah di Nusa Tenggara Timur memberikan kondisi meteorologis yang paling memadai (Hidayat et al. 2010, Dermawan et al. 2010), terutama dari studi cakupan awan. Untuk melengkapi studi pendahuluan tersebut, dalam makalah ini, kami melakukan studi lanjutan untuk mengevaluasi variabilitas uap air di beberapa daerah tertentu di Indonesia berdasarkan data satelit meteorologi yang diperoleh dari instrumen MODIS dari platform NASA’s Terra untuk data level 2. Pengukuran parameter atmosfer di Lembang digunakan untuk menurunkan nilai kandungan uap air, untuk dibandingkan dengan data satelit (termasuk dengan data level 3, Hidayat 2011). Transparansi atmosfer di daerah panjang gelombang radio millimeter kemudian diturunkan dengan menggunakan model transfer radiatif garis-demi-garis (Pardo dan Cernicharo 2001).