Bambang Budi Utomo (2017) Perjalanan suci. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jakarta.
RP_SRIWIJAYA.pdf - Published Version
Download (4MB) | Preview
Abstract
Tahun 1892. Sebuah prasasti ditemukan di Kampung Kota Kapur,Desa Penagan, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka. Prasasti itu ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa MelayuKuno.Bertanggal 28 Februari,tahun 686Masehi. Diantara baris-baris tulisannyaterdapat beberapa kata yang dibaca sebagai “Sriwijaya”.Entah kenapa, 20 tahun lebih kata tersebut tidak mendapat perhatian, hingga kemudian tahun 1913, ahli purbakala Belanda, Hendrik Kern, memunculkannya kembali. Ia menafsirkan “Sriwijaya” sebagai nama seorang raja: Raja Wijaya. Alasannya, “Sri” dalam sejarah kuno Indonesia lazim dipakai untuk menyebut nama seorang raja. Benarkah? Masih misteri. Semakin menarik, kata “Sriwijaya” ternyata terdapat pula pada Prasasti Kedukan Bukit (682 Masehi), yang ditemukan pada tanggal 29 November 1920. Jauh setelah penemuan Prasasti Kota Kapur.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Peradaban kuno, Prasasti, Arkeologi, Culture and society, Archaeology |
Subjects: | Social and Political Sciences Social and Political Sciences > Archaeology |
Divisions: | OR_Arkeologi_Bahasa_dan_Sastra |
Depositing User: | - Muhammad Indra |
Date Deposited: | 23 Oct 2023 00:26 |
Last Modified: | 23 Oct 2023 00:26 |
URI: | https://karya.brin.go.id/id/eprint/20585 |